Senin, 05 April 2010

AUDIENSI PENGURUS KOWANI PERIODE 2009-2014 KE KEMENTERIAN PMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK TANGGAL 1 APRIL 2010

Dalam kesempatan audiensi yang dilaksanakan di Ruang Rapat Menteri lantai 8 Gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di jalan Abdul Muis no.7, Jakarta Pusat, Ketua Umum KOWANI, Dr. Dewi Motik Pramono, Msi. hadir bersama 19 anggota pengurus KOWANI periode 2009-2014.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan selamat datang kepada rombongan pengurus KOWANI dan memperkenalkan pendamping dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak: Sri Danti, MA, Dra. Emmy Rachmawati, Dr. Hertomo Heroe , Dr. Irma Alamsyah Djayaputra, dan Pinky Saptandari, MA.

Selanjutnya Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan paparan singkat tentang kebijakan dan program Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, serta nomenklatur dan struktur yang baru.

Secara khusus Menteri mengupas secara mendalam tentang struktur baru Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Banyak perubahan mendasar yang patut diketahui semua pihak, termasuk KOWANI sebagai mitra kerja. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak fokus pada kebijakan dan advokasi agar kebijakan dan perencanaan pembangunan dilaksanakan secara responsif gender. Disampaikan tentang “Kerangka pikir pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak”, termasuk ditetapkannya target peningkatan perlindungan anak menuju KOTA LAYAK ANAK dan peningkatan kualitas hidup perempuan menuju kesetaraan gender. Dalam kerangka pikir pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diharapkan hasil akhirnya adalah masyarakat yang adil dan sejahtera, termasuk bagi kelompok marginal, perempuan dan anak.

Disampaikan pula program 100 hari kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dalam bidang Pemberdayaan Perempuan & Pelindungan Anak. Antara lain tentang Rancangan Undang-Undang Kesetaraan Gender, serta peraturan bersama penanganan anak berhadapan hukum berbasis restorative justice. Menteri juga menyampaikan telah ditandatangani MOU dengan BKKBN berkaitan dengan upaya koordinasi dan sinergi pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan bidang kependudukan dan keluarga berencana. Rencana ke depan, pada tanggal 21 April 2010, akan ditandatangani MOU dengan Menteri Koperasi & UKM.

Dr. Dewi Motik selaku ketua umum memperkenalkan pengurus KOWANI yang hadir dalam audiensi. Dalam kesempatan tersebut, Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI akan mengadakan KOWANI FAIR, pada tanggal 5-8 AGUSTUS 2010 yang akan didukung oleh berbagai pihak termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Disampaikan pula bahwa target MDGs sudah menjadi kegiatan KOWANI sejak masa yang lalu. Target MDGs untuk kesehatan ibu dan anak diharapkan dapat diturunkan melalui kerjasama dengan dunia usaha melalui dana Corporate Social Resposibility (CSR). KOWANI periode 2009-2014 tetap menjalankan program lingkungan berupa kegiatan tanam dan pelihara.

Dr. Dewi Motik menyampaikan bahwa KOWANI ingin melaksanakan kegiatan pelatihan ketrampilan untuk TKW, agar mereka tidak terus menerus menjadi tenaga kerja di luar negeri. Para TKW purna didorong menjadi wirausaha, dengan cara memberi pembekalan ketrampilan praktis seperti kecantikan, dan lain-lain. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak swasta yang kompeten dan mempunyai kegiatan CSR.

Beberapa pengurus KOWANI juga menyampaikan usulan berkaitan dengan permasalahan pendidikan, ketenagakerjaan dan kesehatan. Mereka juga menyampaikan bahwa pengurus KOWANI periode 2009-2014 merasa beruntung karena melanjutkan program KOWANI periode 2004-2009 yang dipimpin oleh Ibu Linda Amalia Sari Gumelar yang sekarang menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Ibu Menteri memberi penghargaan terhadap kiprah KOWANI, yang dalam waktu singkat telah menunjukkan aktivitas luar biasa, antara lain dengan menjalankan 12 program. Ibu Menteri juga menyambut baik rencana KOWANI untuk bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam upaya pembekalan TKW sebelum mereka pulang ke tanah air. Dalam kegiatan tersebut, Ibu Menteri menyarankan agar melibatkan Dharma Wanita KBRI atau Konjen RI setempat melalui kegiatan pelatihan TOT, agar mereka dapat menindaklanjuti secara berkesinambungan. Disampaikan pula bahwa Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengusulkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar dalam proses rekrutmen calon tenaga kerja dapat melibatkan organisasi perempuan di akar rumput, di mana mereka sekaligus dapat dilibatkan dalam proses pengawasan di lapangan.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan bahwa selaku ketua harian Gugus Tugas Trafiking bekerjasama dengan sektor terkait untuk melakukan beragam upaya untuk mencegah dan mengatasi trafiking. Berharap agar KOWANI melalui organisasi-organisasi yang menjadi anggota ikut berperan aktif dalam mensosialisasikan pentingnya masyarakat ikut berperanserta dalam pencegahan dan penanganan trafiking.

Pada masa yang akan datang, diharapkan agar dapat terus ditingkatkan kerjasama antara KOWANI dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pertemuan diakhiri dengan foto bersama ketua umum dan pengurus KOWANI periode 2009-2014 dengan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.



*******

Kunjungan Kerja Meneg PP dan PA ke Takengon PDF Cetak E-mail
Kamis, 01 April 2010 16:23
Memenuhi permintaan panitia penyelenggara kegiatan “Expo Budaya Leuser 2010 dan Pemberian Penghargaan kepada Perempuan Kawasan Leuser”, Ibu Linda Amalia Sari Gumelar S.IP, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan kunjungan kerja ke Takengon Aceh Tengah. Kunjungan dilaksanakan dalam rangka memberikan penghargaan kepada tokoh perempuan di kawasan Leuser pada tanggal 29 Maret 2010, yang dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Expo Budaya Leuser 2010 tersebut.



Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Menteri didampingi Wakil Gubernur Aceh, Deputi Menteri bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Staf Ahli Menteri bidang Hukum dan Politik dan Asisten Deputi urusan Ekonomi Perempuan beserta rombongan wartawan. Berangkat melalui Bandara Polonia, Medan, dan dilanjutkan dengan menggunakan pesawat Susi Air, rombongan tiba di Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, salah satu kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah.



Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diterima oleh Bupati Bener Meriah dan disambut dengan tarian penyambutan tamu oleh anak-anak penari yang cantik-cantik dan tampan. Selain itu Menteri juga diterima secara adat sebagai penghargaan dari masyarakat Bener Meriah.



Selanjutnya seluruh rombongan beserta Bupati Bener Meriah melanjutkan perjalanan ke Takengon. Sekitar 20 menit kemudian, tiba di Takengon dan diterima di pendopo Kabupaten dan kembali disambut dengan tarian adat, dan diterima secara adat dengan “peusijuk”. Setelah itu baru menuju ke gedung pertemuan tempat di mana ibu-ibu sudah menunggu kehadiran ibu Menteri.



Acara dimulai dengan sambutan Bupati Aceh Tengah dan Bupati Bener Meriah yang menyampaikan maksud kegiatan Expo Budaya Leuser di Aceh Tengah, kemudian sambutan Wakil Gubernur Aceh yang lebih menekankan perlunya meningkatkan perbaikan kondisi perempuan melalui budaya serta mengingatkan agar tidak terlalu mengikuti budaya luar.



Dan akhirnya, sambutan yang ditunggu-tunggu yaitu sambutan Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. Ibu Menteri menyampaikan sambutan tanpa teks, menyatakan terima kasih atas upaya panitia penyelenggara sehingga beliau dapat berkunjung ke Takengon. Beliau menyampaikan beberapa hal kepada para perempuan anggota organisasi perempuan yang ada dari 6 Kabupaten/Kota (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Singkil, Bener Meriah, Gayo Lues dan Kota Subulussalam), agar perempuan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya agar dapat ikut meningkatkan penghasilan keluarga. Ibu Menteri juga menyampaikan perlunya peran perempuan dalam mendidik anak-anaknya karena dari perempuan lah biasanya anak-anak mengambil panutannya.



Pada akhir sambutan, ibu Menteri memberi kesempatan kepada 2 orang ibu untuk mengutarakan pendapatnya. Ibu-Ibu dari Gabungan Organisasi Wanita dan seorang tokoh perempuan dari Kabupaten menyampaikan harapan untuk adanya perhatian dari Pemerintah atas perkembangan wilayah Leuser dan sangat berharap agar pemuda-pemuda dan anak-anak korban konflik mendapatkan perhatian dan mereka menjadi bagian dari anak Indonesia.



Dalam kesempatan yang sangat baik tersebut, Menteri juga memberikan penghargaan kepada 12 tokoh perempuan dari 6 Kabupaten/Kota yang dinilai telah memberikan sumbangsihnya di bidang pendidikan, politik, budaya dan ekonomi. Selain itu beliau juga berkenan memberikan bantuan uang sekolah kepada 12 anak miskin berprestasi masing-masing sebesar Rp. 1,500,000,-


Melalui kegiatan Expo Budaya Leuser 2010 tersebut, diharapkan agar dapat diambil manfaat betapa pentingnya peran kaum perempuan dalam pelestarian budaya dan pendidikan bagi anak-anak generasi masa depan. Ibu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga berharap agar potensi kaum ibu, terutama tokoh-tokoh yang telah mendapat penghargaan atas prestasinya dibidang pendidikan, politik, budaya dan ekonomi dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki untuk pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar