Senin, 30 Agustus 2010

Gurukah Orang Tua?


SEKOLAH pertama bagi anak adalah rumah dan guru pertama mereka adalah orang tua, orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan anak, berperan bukan hanya sekedar mengajar (ta’lim) tetapi juga mendidik (tarbiyah), semua orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang pintar, berilmu pengetahuan, dan bermoral. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk moralitas anak. Linda dan Richard Eyre (1993) menyatakan, nilai moral adalah standar perbuatan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup dan memperlakukan orang lain. Nilai yang baik bisa menjadikan orang lebih baik, hidup lebih baik, dan memperlakukan orang lain secara lebih baik. Adapun yang dimaksud dengan moralitas adalah perilaku yang diyakini banyak orang sebagai benar dan sudah terbukti tidak menyusahkan orang lain, bahkan sebaliknya akan menyenangkan orang lain.

Kasus perzinahan atau mesum yang terjadi di Aceh, tidak terlepas dari peran orang tua dalam mendidik anaknya, kontrol orang tua terhadap anaknya masih sangat krisis, karena orang tua sekarang sudah terlanjur percaya pada anaknya yang tidak akan berbuat semena-mena. Misalnya, dalam hal kecil sering kita mendengar pesan orang tua pada anak perempuannya ketika dijemput oleh laki-laki (pacarnya) ke rumah; “Kamat abang beukong nyak nget bek reut” (peluk abang yang kuat biar tidak jatuh dari motor), dari sini orang tua sudah mengajarkan hal yang dianggap biasa tetapi merisihkan masyarakat banyak yang melihat generasi muda di jalan-jalan berboncengan dengan tidak sewajarnya (mungkin pesan orangtuanya biar tidak jatuh dari motor, peluklah yang erat).

Masyarakat akan menilai jika anaknya baik, pasti pendidikan yang ditularkan orang tuanya baik, sebaliknya jika moralitas anak hancur, pasti pendidikan yang tidak beres dari orang tuanya, masyarakat kita sangat familiar dengan kata pepatah Aceh, “Lage U meunan minyeuk, kiban ku meunan aneuk” maksud dari pepatah Aceh tersebut bisa diartikan: “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, ketika ada anak yang berbuat salah pasti orang akan bertanya, “anak siapa dia”?, begitupula jika ada anak yang berbuat baik dan membanggakan, pasti juga orang akan bertanya, “anak siapa dia?” Begitulah pentingnya peran orang tua bagi si anak.

Namun kesalahan anak tidak sepenuhnya keselahan orang tua, banyak orang tua yang telah mendidik dengan susah payah, tetapi anaknya tidak seperti yang diharapkan, banyak yang orang tuanya baik, tetapi anaknya jahat, orang tuanya kiayi anaknya penjahat. Selain orang tua faktor lingkungan dan sekolah sangat berperan penting dalam pendidikan anak, sebut saja lingkungan sekarang yang sudah dipengaruhi oleh pengaruh global dengan teknologi canggih, akan sangat berdampak pada dua sisi perkembangan anak, negatif dan positif, yang harus diwaspadai orang tua adalah pengaruh lingkungan dari segi negatif. Ada dua cara yang bisa dilakukan orang tua dalam mengontrol anaknya dari pengaruh lingkungan, yaitu dengan cara mengontrol dari luar (eksternal) dan dari dalam (internal), saya heran dengan banyaknya anak-anak Sekolah Dasar yang sudah menggunakan handphone canggih yang bisa langsung mengakses internet, padahal belum saatnya mereka pergunakan, kadang orang tua tidak sadar dengan bahaya tersebut. Dengan mengontrol dari luar, orang tua bisa mengawasi setiap aktivitas sang anak dan mengetahui apa yang dilakukan anaknya atau aktivitas mereka setiap hari, membatasi setiap keperluan yang belum sepatutnya mereka pergunakan, namun itu saja tidak bisa membentangi anak dari pengaruh negatif luar. Orang tua bisa mengawasi gerak-gerik mereka setiap saat, namun kesempatan tetap akan ada buat anak untuk dicuri atau mencuri kesempatan dalam kesempitan, yang sangat penting adalah membentengi anak dari pengaruh lingkungan dengan cara kedua, yaitu melalui cara internal, membentengi mereka dengan moralitas dan spiritualitas, kenalkan mereka pada Tuhannya, pada siapa yang telah menciptakannya dan mengatur hidupnya, bentengi mereka dengan ilmu pengetahuan, akidah dan akhlak yang baik sehingga betapapun gejolak yang hadir di sekelilingnya akan mampu dibentengi sang anak.

Peran orang tua juga harus sampai pada pendidikan anak di sekolah, orang tua tidak hanya lepas tangan dengan sekadar menyerahkan anaknya ke sekolah, namun tidak pernah mengevaluasi bagaimana perkembangan mereka di sekolah, bagaimana moralitas mereka di sekolah, penting bagi orang tua untuk berkomunikasi dengan guru tentang perkembangan anaknya di sekolah, tetapi yang menganehkan sekarang, orang tua hanya mendatangi guru ketika anaknya sedang bermasalah atau tidak naik kelas, apalagi datang dengan memaki-maki guru, menganggap semuanya kesalahan guru dan merasa anaknya yang paling benar.

Orang tua mesti membangun kerjasama dengan pihak sekolah, demikian sebaliknya, sehingga dari kerjasama tersebut anak mendapat ruang yang cukup luas untuk mengembangkan dirinya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak yang berhasil, bukan saja karena keaktifan anak sebagai peserta didik, para pendidik, sarana prasarana, dukungan pemerintah melalui kebijakan dan peraturan, tetapi juga peran orang tua dalam keluarga.

Akar pendidikan anak adalah keluarga, jalan menuju surga adalah keluarga, implementasi syariat Islam di Aceh juga faktor keluarga. Semua bermuara pada keluarga, dan orang yang paling berpengaruh dalam keluarga adalah orang tua. Dengan adanya orang tua yang cerdas, mengusung moralitas, dan berjiwa sosial, tentu akan lahir generasi Aceh yang cerdas pikiran dan cerdas nurani, Aceh akan benar-benar menjadi baldathun thayyibatun wa rabbun ghafur. Amin.

* Zamzami adalah mahasiswa TEN Fak. Tarbiyah IAIN Ar-Raniry.

Sepuluh Organisasi Surati Wali Kota


SUBULUSSALAM - Aksi permainan judi toto gelap (Togel) dan Kim hingga kini dilaporkan masih marak di Kota Subulussalam dan sekitarnya hingga sangat meresahkan masyarakat. Terkait dengan itu, sebanyak sepuluh organisasi melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Berkah Subulussalam, Kamis (26/8) melayangkan surat kepada Wali Kota Subulussalam guna mendesak pemberantasan togel di sana. Dalam surat bernomor LSM/BS/K-S/0026/2010 tanggal 26 Agustus 2010 itu, LSM Berkah yang didukung sepuluh organisasi masyarakat mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap dalang judi togel tersebut. Kesepuluh organisasi tersebut masing-masing, LSM Komnas, LSM Belia, Ponpes Al-Ikhlas, Perwiridan Annisa At-taubah, Perwiridan Hasanah, Perwiridan Attaubah, perwiridan suka makmur, pengajian kasih Ibu, perwiridan al-hidayah dan organisasi pemuda suka dame.

Masyarakat mengaku resah utamanya para kaum ibu dan mendesak semua pihak yang berwenang agar bertindak memberantasnya. Pasalnya, tindakan pelanggaran hukum yang bukan rahasia lagi dikabarkan semakin merajalela di Subulussalam. Bahkan, menurut warga kegiatan perjudian dengan cara bermain dalam uji nasib melalui tebak angka-angka itu juga marak meskipun dalam suasana bulan ramadhan ini. “Bulan suci ramadhan yang smestinya memperbanyak amal dan ibadah tetapi nampaknya dikotori oleh maraknya judi togel dan kim,” tulis Syahril Tinambunan, Ketua LSM Berkah Kecuali itu, Syahril dalam suratnya juga menilai semakin pudarnya keimanan umat islam hingga menutup mata hati dengan membiarkan masih beroperasinya togel maski di bulan puasa. Karena itu, LSM berkah yang didukung berbagai organisasi baik pemuda hingga perwiridan, mendesak pemerintah dan aparat kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap pelaku judi togel. Warga berharap agar laporan tersebut segera ditindaklanjuti dengan mengadakan pemberantasan seperti razia.

Surat yang kopian-nya dikirim kepada Serambi ditembuskan kepada Kapolda Aceh, Gubernur Aceh, Kapolres Aceh Singkil, Ketua DPRK Subulussalam, Ketua MPU Kota Subulussalam dan kepala Sat Pol PP Kota Subulussalam. Sebagai bukti masih maraknya togel dan kim di Subulussalam, LSM berkah turut melampirkan bukti poto kopi kupon togel dan kim yang mereka dapatkan dari pembeli yang ingin berhenti.” Karena satu-satunya cara mengobati kecanduan pelaku togel harus dihentikan,” tulis Syahril Seperti sering diberitakan maraknya judi togel di Subulussalam sangat meresahkan masyarakt. Bahkan, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Subulussalam pernah melayangkan surat serupa kepada wali kota setempat meminta untuk mengambil langkah pembersihan. Surat bernomor 224.4/15/2010 tanggal 8 April 2010 tentang penyakit masyarakat (pekat) tersebut meminta keseriusan Wali Kota Subulussalam dan pihak berwenang untuk membersihkan praktek-praktek maksiat yang terus terjadi di sana.

Selain itu, aparat Polisi Militer (POM) dari Subdenpom Kota Subulussalam pernah beberapakali melakukan penangkapan terhadap pelaku togel di daerah tersebut. Para pelaku yang tertangkap diserahkan ke pihak Wilayatul Hisbah (WH) untuk menjalani proses hukum yang berlaku. Namun, aksi tersebut masih terus merambah bagai jamur dimusim hujan. “Kalau memberantas togel, jangan yang ditangkap tukang tulis aja, tapi ringkus sekalian bandar besar, baru bisa berhenti,” cetus warga yang tak mau disebutkan namanya. Di sisi lain, kegiatan perjudian dengan cara bermain dalam uji nasib melalui tebak angka-angka itu telah merusak tatanan sosial masyarakat. Sebab para pelakunya bukan hanya kalangan kaum pria tapi telah merambah hingga pada kaum wanita bahkan kalangan remaja yang “bermimpi” mendadak kaya. Sejumlah warga mengatakan, praktek judi togel ini berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat di Subulussalam.(kh)

Subulussalam Berpotensi Jadi Daerah Agroindustri


SUBULUSSALAM - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh, Ir Iskandar MSc menilai Kota Subulussalam sangat berpotensi menjadi kawasan agroindustri. Karena didukung oleh perkebunan kelapa sawit yang begitu luas di daerah tersebut. Pernyataan itu disampaikan pada acara pertemuan dengan Wakil Wali Kota dan kepala SKPD Kota Subulussalam dalam rangka singkronisasi program, Minggu (29/8) di Gedung Serbaguna Sekdakot Subulussalam

Menurut Iskandar, luasnya hamparan perkebunan kelapa sawit baik milik perusahaan swasta maupun masyarakat akan mendukung daerah ini menjadi kawasan agroindustri. Apalagi, Subulussalam juga sebagai daerah transit yang sangat berpeluang menjadi pusat perdagangan. Selain itu, Pemko Subulussalam juga telah merencanakan pembangunan pabrik minyak goreng (migor) yang diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan bagi masyarakat Aceh di wilayah Pantai Barat Selatan.”Jadi, peluang Subulussalam sangat besar karena selain sebagai daerah transit juga didukung oleh perkebunan kelapa sawit,” kata Iskandar.

Meskipun demikian, Iskandar mengatakan bahwa langkah yang paling penting adalah membangun sarana-sarana jalan baik nasional, provinsi maupun jalan-jalan kabupaten serta akses menuju pertanian. Ini, kata Iskandar merupakan kunci sehingga hasil pertanian dan perkebunan masyarakat dapat diangkut dengan mudah. Selain itu, kata lanjut Iskandar, pemerintah juga mesti memikirkan bagaimana menghubungkan antar kabupaten seperti Subulussalam dengan Aceh Tenggara atau Trangon dengan Aceh Barat Daya. Dengan demikian, terjadi akses antar kabupaten di Aceh baik pantai barat, tengah serta timur utara.

Lantaran itu, Iskandar mengatakan pihaknya akan bekerjasama secara baik dengan pemerintah kabupaten/kota guna menuntaskan pembangunan sarana jalan di daerah. Di Subulussalam sendiri, Iskandar menyinggung rencana pembangunan jalan Gelombang-Muara Situlen yang akan menghubungkan Kota Subulussalam dengan Kabupaten Aceh Tenggara.

Namun untuk mewujudkan sejumlah program pembangunan, Iskandar mengakui pentingnya singkronisasi antara provinsi dengan kabupaten/kota. Tujuannya, ujar Iskandar, agar tidak terjadi tumpang tindih atau duplikat program. Selama ini, lanjut dia, terjadi problem dibalik program seperti pembangunan sekolah, sering kali pemerintah hanya memikirkan bangunan tanpa pernah memperhitungkan tenaga pendidik yang akan mengajar di sekolah tersebut. Akibatnya, terjadi problem dibalik program pembangunan.

Kondisi tersebut diakui akibat tidak singkronnya perencanaan antara provinsi dengan kabupaten/kota. Selain itu juga disebabkan kurang optimalnya konstribusi (dukungan) kabupaten/kota pada provinsi maupun sebaliknya serta belum singkronnya rencana pembvangunan baik vertical (antar provinsi/kabupaten) maupun antar sector. Sebab itui, dalam kegiatan kemarin, selain sharing dengan kepala SKPD Kota Subulussalam, tim Bappeda turut melakukan peninjauan ke lapangan.

Sementara Wakil Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang SE kepada wartawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah konsep guna mewujudkan daerah ini menjadi kawasan agroindustri. Salah satu program yang telah dilakukan adalah pembangunan pabrik minyak goreng. Affan yakin, keberadaan pabrik minyak goreng di Subulussalam akan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat membeli minyak goreng dengan harga terjangkau karena pabrik yang dikelola oleh swasta tersebut nantinya tidak terbebani ongkos dari medan.”Jadi, kita berharap nanti untuk produk minyak goreng Subulussalam dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh Pantai barat Selatan,” tandas Affan.(kh)

Sabtu, 10 Juli 2010

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA N.1 SULTAN DAULAT JAMBI BARU
Mata pelajaran : KIMIA
Kelas / semester : X / 1
Materi pokok : Perkembangan Model Atom
Metode : Diskusi / Ceramah
Pendekatan : Keterampilan proses
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran

Standar kompetensi :Menganalisa berbagai model atom dan penemunya, dan eksperimen-eksperimen yang telah dilakukan dalam perkembangan ilmu kimia
Kompetensi dasar :Mendeskripsikan perkembangan teori atom
Indikator :
•Mendeskripsikan karakteristik teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan mekanika kuantum
•Menjelaskan eksperimen Rutherford dan penerapannya dalam struktur atom
•Menjelaskan partikel dasar penyusun atom dan ciri-cirinya berdasarkan eksperimen penemunya
Materi pembelajaran : Teori Atom Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan mekanika kuantum
Kegiatan pembelajaran :
•Membuat dan menjelaskan model teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Niels Bohr, berdasarkan kajian literatur secara kelompok
•Mendiskusikan jumlah proton, neutron, dan elektron suatu unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya dan sebaliknya
•Mendiskusikan pemecahan masalah elektron valensi suatu unsur berdasarkan konfigurasi elektronnya

Media pempelajaran :
• Sumber Buku : Kimia yang relevan
• Bahan : lembar kerja
• Alat : media presentasi
Skenario pembelajaran
1.Pendahuluan
Motivasi dan prasyarat
Menerima informasi tentang pengertian atom dan model atom
Menerima informasi tentang kelemahan model atom Bohr
2.Kegiatan inti
Diskusi informasi tentang atom dan model atom
Diskusi tentang eksperimen-ekperimen dari model atom
3.Penutup
Memberi soal latihan
Memberi tugas kurikuler
Penilaian hasil produk :
•Jenis tagihan : tugas Individu dan kelompok
•Bentuk instrumen : uraian bebas


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri I Guru Mata Pelajaran
............... . …………………….

Teori Atom Mekanika Kuantum


Hipotesis Planck :Oleh safrizal
Pancaran atau penyerapan energi oleh benda tidak berlangsung secara kontinyu melainkan bersifat diskrit, berupa paket-paket energi yang dinamakan kuantum, yang besarnya bergantung pada frekuensi.
E = h.v
Dapat disimpulkan bahwa kuantum adalah ‘atomnya’ dari energi
Bukti Teori Mekanika Kuantum : Efek Fotolistrik oleh Einstein (1905)
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan Prinsip Ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Model atom mekanika gelombang dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Dalam teori ini, elektron diperlakukan sebagai partikel dan gelombang. Hasilnya adalah persamaan gelombang Schrodinger, suatu pernyataan matematik yang menggambarkan perilaku dari seluruh elektron sampai batas-batas yang dibolehkan dalam prinsip ketidakpastian Heisenberg.
Penyelesaian terhadap persamaan gelombang Schrodinger adalah bilangan kuantum magnetik (m), azimut (l), dan utama (n).

Bilangan Kuantum

Teori atom mekanika kuantum merupakan penyempurnaan dari teori atom Neils Bohr. Dalam teori atom mekanika kuantum dikenal bilangan kuantum yang diklasifikasikan berdasarkan tingkat energinya. Bilangan kuantum tersebut adalah :
1.Bilangan Kuantum utama (n), menunjukan tingkat energi pada kulit utama yaitu ; K, L ,M, N dst.
2.Bilangan Kuantum Azimut (l), menunjukan tingkat energi pada sub kulit yaitu; s, p, d, f. nilai l dihitung dari n-1 sampai 0
3.Bilangan Kuantum magnetik (m), menunjukan energi pada orbital yaitu nilai m yang memenuhi -l sampai +l
4.Bilangan kuantum spin(s), menunjukan arah perputaran elektron. apabila elektro berputar keatas maka s adalah +1/2, elektron berputar kebawah maka s adalah -1/2.
Dengan memahami keempat bilangan kuantum maka kita, dapat menentukan letak elektron pada kulit, sub kulit, orbital ataupun arah perputaran elektronnya.

Dari gambar model atom di atas menunjukan bahwa, dalam atom terdapat inti atom yang terdiri dari proton dan neutron. sedangkan elektron mengelilingi inti atom pada kulit tertentu yang disebut kulit atom. dalam kulit atom terdapat masing-masing tingkat energi seperti yang dijelaskan pada bilangan kuantum

Model Atom Teori tentang atom dikemukakan oleh beberapa ahli berdasarkan perkembangan teori atom yaitu :
1.John Dalton, mengemukakan bahwa atom adalah bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi. Dimana teori ini merupakan teori atom pertama yang dikemukakan berdasarkan penelitian ilmiah.
2.JJ. Thomson, mengemukakan bahwa atom adalah sebuah bola pejal bermuatan positif dan elektron mengelilingi inti atom seperti kismis pada roti kismis. shingga teori atom ini biasa dikenal dengan istilah teori atom roti kismis.Thomson juga menjabarkan bahwa dalam atom terdapat proton dan elektron
3.Neils Bohr, mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan elektron mengelilingi inti pada lintasan tertentu yang disebut kulit atom. Inti atom terdiri dari proton dan neutron. teori atom ini kemudian disempurnakan oleh teori atom mekanika kuatum
Perkembangan Teori Atom


1. Teori Atom John Dalton

Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1.Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2.Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3.Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4.Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.

2. Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
1.Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2.Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3.Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:

Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.

4. Teori Atom Bohr
ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
1.Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
2.Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3.Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck,

ΔE = hv.

4.Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.

Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.

5. Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

Persamaan Schrodinger

x,y dan z= Posisi dalam tiga dimensi
Y= Fungsi gelombang
m= massa
ђ= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E= Energi total
V= Energi potensial


Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang
1.Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2.Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3.Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Selasa, 08 Juni 2010

BERBAGAI JENIS MEDIA PEMBELAJARAN



OLEH : SAFRIZAL
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : Film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : Film bisu
7. audio visual gerak : Film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : Guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI
Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).

Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.

A. MEDIA VISUAL
1. Media yang tidak diproyeksikan
a. Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

Jumat, 21 Mei 2010

BLANGKEJEREN

Disiplin PNS Masih Rendah
BLANGKEJEREN- Bupati Gayo Lues, H Ibnu Hasim mengatakan, disiplin dan kinerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajarannya masih rendah. hal itu dikatakan Ibnu Hasim pada acara penyerahan SK untuk 470 PNS baru di halaman kantor bupati setempat, Senin (17/5).

Disebutkan jumlah PNS baru yang akan mendapatkan SK tersebut sebanyak 470 orang. Dengan rincian formasi umum tahun 2009 sebanyak 360 orang, formasi honorer sebanyak 86 orang, formasi khusus 8 orang dan jalur Sekretaris desa (Sekdes) 16 orang.

Dikatakannya, selama ini dsiplin para pegawai di Gayo Lues sangat rendah. Karena itu, dia berharap agar para pegawai baru dan para pegawai yang lainnya agar meningkatkan kedisiplinan, sehingga akan meningkatkan kinerja masing-masing. “PNS harus menjadi contoh yang baik di tenggah-tenggah masyarakat, jangan jadikan SK PNS tersebut menjadi bumerang, akan tetapi jadikan sebagai alat penerang,”sebutnya.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Gayo Lues, melalui sekretaris, Dedi M Yasim menyebutkan, kepada CPNS yang tak hadir juga akan diberikan SK untuk kesempatan selanjutnya.
http://serambinews.com/news/view/30942/disiplin-pns-masih-rendah

SINGKIL

Penderita Borok di Singkil Peroleh Santunan
SINGKIL - Warga Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil yang dijangkiti penyakit borok bernanah yang dalam pemeriksaan awal diduga sebagai penyakit frambusia (puru), mendapat santunan dari perusahan perkebunan kelapa sawit, PT Nafasindo. Penyerahan santunan berupa uang dilakukan Jasmar, Wakil Humas PT Nafasindo, Senin (17/5) pada penderita puru yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil di Gunung Meriah.

Jasmar mengatakan, santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahan terhadap penderitaan warga sekitar. Namun, Jasmar tidak mau menyebutkan berapa jumlah santunan diberikan itu. Hanya saja ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga para penderita.

Pasien borok yang mendapat santunan itu antara lain, Siti Mewah, Karmana, Pukak Kedek, Sarni, Nurma dan Sukak. Sebagaimana diketahui belasan warga Kota Baharu diserang penyaki kulit yang semula diduga ulkus (borok bernanah) dan kemudian setelah turun Tim Surveillance Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dugaan bergeser menjadi suspect frambusia, yang dalam bahasa Aceh disebut pathek atau puru.

Sementara itu, kepastian jenis penyakit yang juga menyerang warga Longkib, Subulussalam hingga kini masih belum diketahui. Pihak dinas kesehatan setempat yang dikonfirmasi hal itu juga mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan laborotarium. Penderita penyakit tersebut telah dirawat lebih dari dua pekan di RSUD Aceh Singkil. Beberapa pasien mengaku sudah mulai jenuh berobat, padahal penyakit ini proses penyembuhannya butuh waktu cukup lama. “Penyakit dapat disembuhkan, tinggal kesabaran dari pasien, sebab penyakit yang dideritanya tidak bisa sembuh secara cepat,” kata dokter Iman Tim Surveillance Dinas Kesehatan Aceh saat turun ke Aceh Singkil.

MEULABOH

Pejabat Pemkab Aceh Barat Jadi Tersangka
MEULABOH - Mantan Kabag Umum Setdakab Aceh Barat, Meurah Ali SSos (sekarang menjabat Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah) dan seorang penghubung, Razali, resmi ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Meulaboh dalam kasus mark-up (pengelembungan) harga sewa mes Pemkab di Jakarta tahun 2007 lalu. Jaksa menemukan kerugian negera sebesar Rp 100 juta dan tidak tertutup kemungkinan bakal ada tersangka lainnya.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Meulaboh, Syamsul Bahri SH menjawab Serambi, Rabu (19/5) membenarkan telah menetapkan tersangka dalam kasus sewa mes Pemkab pekan lalu. “Ada dua yang jadi tersangka dan kasus ini terus didalami dan tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka lain,” ujarnya.

Dikatakannya, tersangka yang ditetapkan itu adalah Meurah Ali, mantan Kabag Umum Setdakab Aceh Barat dan penghubung di Jakarta, Razali (sekarang menjabat penjaga mes Pemkab di Jakarta) selaku yang mencari mes waktu itu. Dan dari hasil pengusutan ditemukan kerugian negara sebesar Rp 100 juta dari Rp 230 juta dibiayai dana APBK 2007 membayar mes Pemkab.

Seperti diberitakan, mantan Kabag Umum Pemkab, Meurah Ali diduga telah mengelapkan uang dengan memark-up harga dari Rp 130 juta menjadi Rp 230 juta. Namun temuan itu dibantah Meurah Ali yang tak lain waktu itu menjabat Kepala Inspektorat yang menyatakan bahwa itu ulah dari penghubung dan sekarang uang itu sudah berhasil ditarik dari Razali.

Uang sebesar Rp 100 juta sudah distor ke kas Pemkab Aceh Barat. Dan temuan itu dibeberkan anggota DPRK Aceh Barat, Ramli yang mengatakan bahwa uang dibayar ke pemilik rumah di Jakarta Rp 130 juta, akan tetapi dalam perjanjian ditandatangi mantan Asisten III Pemkab, Kaharuddin S sebesar Rp 230 juta dan diduga uang lebih ini dibagi-bagi sehingga kasus ini berujung pada proses hukum.

SUBULUSSALAM

Bantuan Dana Ekonomi Bergulir DisalurkanSUBULUSSALAM - Sedikitnya 120 masyarakat di lima desa dalam Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam menerima bantuan dana ekonomi bergulir dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) perkotaan. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan dalam sebuah acara yang digelar, Kamis (20/5) di Gedung Diniyah at Tarbiyah, Desa Cipare-Pare.

Kelima desa penerima dana bergulir masing-masing Desa Cipare-Pare, Lae Simolap, Namo Buaya, Cipare-Pare Timur dan Singgersing. Penyerahan bantuan dana secara simbolis ini dihadiri Camat Sultan Daulat, Tadin SH, Satker P2KP Abdul Kadir, para keuchik dan masyarakat penerima bantuan. Koordinator P2KP, Taufik mengatakan, hingga saat ini program dana bantuan PNPM di wilayahnya masih berjalan baik. Dia mengaku selama program ini dijalankan banyak warga yang dapat terbantu.

Camat Sultan Daulat, dalam arahannya mengatakan, bantuan dana ekonomi bergulir tersebut merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.

Selain itu, PNPM mandiri juga untuk memberdayakan masyarakat pedesaan agar lebih mandiri alias tidak ketergantungan. Lebih jauh dikatakan, masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola. “Jadi, dalam program PNPM ini kita jangan hanya melihat dari sisi materi saja tapi program ini sesungguhnya mengajarkan masyarakat agar bisa mandiri,” kata Tadin

Karenanya Camat Tadin berharap agar masyarakat penerima bantuan tersebut memanfaatkan sebaik mungkin dana itu agar dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada bagian lain, camat mengingatkan para penerima bantuan bergulir jangan sampai tertunggak. Sebab, dana tersebut harus dikembalikan sesuai dengan mekanisme yang telah diatur. “jangan mentang-mentang bantuan pemerintah saudara sepele dan mengangggap kalau dana ini tidak perlu dikembalikan, ini saya ingatkan karena sering terjadi setiap bantuan pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik,” tegas Tadin.
subulussalam-sultan daulat-gunung bakti-indah bakti-safrizal

METODE PEMBELAJARAN




Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metodolgi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.

Beberapa metode mengajar
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).


Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).

Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)

5. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).

Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

6. Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)

Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah : (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. (b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (c) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (d) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (1) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. (3) hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. (4) verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan .

Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.

7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjautempat tertentu atau obyek yang lain. Menurut Roestiyah (2001:85) , karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

Menurut Roestiyah (2001:85) ,teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan, (b) Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu, (c) Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka, (b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka, (c) dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek, (d) Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai berikut: Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal itu pasti memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya.

Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan: (a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung, (b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004:85) adalah: (a) Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b) Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi, (c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, (b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, (c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa, (d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

Kekurangan metode karya wisata adalah: (a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah, (b) Sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, (c) memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata, (d) dalam karya wisata sering unsure rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang unsure studinya menjadi terabaikan, (e) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa (2005:112) adalah: (a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis, (d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan, (e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis, (f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif. (g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.

8. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.

9. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

10. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri

11. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.

12. Metode perancangan ( projeck method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :

a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :

a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.

13. Metode Bagian ( Teileren method )
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

14. Metode Global (Ganze method )
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

15. Metode Discovery
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.

Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.

Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

Langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan menurut Suryosubroto (2002:197) yang mengutip pendapat Gilstrap (1975) adalah: (a) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realities untuk mengajar dengan penemuan, (b) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajarai, (c) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan, (d) Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan, (e) menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan, (f) Mengecek pengertian siswa tentang maslah yang digunakan untuk merangsang belajar dengan penemuan, (g) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan, (h) memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya tiap siswa mempunyai data harga bahan-bahan pokok dan jumlah orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut, (i) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum, (j) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri, (k) memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya, (l) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses, (m) Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan, (n) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul, (o) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana, (p) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandanganan dan tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar, (q) Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alas an dan fakta, (r) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri, (s) membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan, (t) Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.

Sedangkan langkah-langkah menurut Richard Scuhman yang dikutip oleh Suryosubroto (2002:199) adalah : (a) identifikasi kebutuhan siswa, (b) Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian, konsep dan generalisasi yang akan dipelajari, (c) Seleksi bahan, dan problema serta tugas-tugas, (d) Membantu memperjelas problema yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa, (e) Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan, (f) Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa, (g) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan, (h) Membantu siswa dengan informasi, data, jika diperlukan oleh siswa, (i) memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses, (j) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa, (k) memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan, (l) Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuannya.

Metode discovery memiliki kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200) yaitu: (a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu, (b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer, (c) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan, (d) metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri, (e) metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus, (f) Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan, (g) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum diketahui sebelumnya, (h) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah: (a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain, (b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. (c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudahy biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional, (d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan, (e) dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada, (f) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

Metode Discovery menurut Rohani (2004:39) adalah metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subyek di samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Proses pembelajaran harus dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.

Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode discovery menurut Rohani(2004:39) yaitu: (a) Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik, (b) Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis, (c) Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis, (d) Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi, (e) Aplikasi kesimpulan atau generalisasidalam situasi baru.

Metode Discovery menurut Roestiyah (2001:20) adalah metode mengajar mempergunakan teknik penemuan. Metode discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Pada metode discovery, situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan pembelajaran menggunakan metode discovery, maka cara mengajar melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan metode discovery ini guru berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga metode discovery menurut Roestiyah (2001:20) memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta panguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/ pengenalan siswa, (b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi / individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (c) Dapat meningkatkan kegairahan belajar para siswa.

Metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.

Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.

14. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).

Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.

Langkah-langkah dalam proses inquiry adalah menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. Berikutnya adalah menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru (Mulyasa, 2005:235).

Strategi pelaksanaan inquiry adalah: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. (2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. (5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).

Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.

Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang melakukan inquiry.

Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

Sumber :
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2000.
Sagala, H.Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta, 2006.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya, 2000.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 1989.
________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

Kamis, 20 Mei 2010

Ratusan PNS Aceh Jaya DijemurDelapan Kepala SKPD Terancam Dicopot

CALANG - Ratusan PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab Aceh Jaya, Rabu (19/5) dijemur di bawah sengatan mata hari di depan Kantor Bupati Aceh Jaya di Calang sambil mengikuti latihan disiplin baris berbaris. Selama menjalani proses hukuman, mereka diawasi Satpol PP serta menyiagakan ambulance dan tim medis guna mengantisipasi hal-hal yang tak diharapkan.

PNS dari berbagai dinas, badan, dan kantor di lingkungan Pemkab Aceh Jaya yang menjalani hukuman itu terjaring saat dilaksanakan inspeksi mendadak (sidak) oleh Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk Zamzami A Rani beberapa hari lalu. “Tujuan hukuman ini semata-mata untuk kebaikan mereka sendiri agar bisa menyadari betapa pentingnya disiplin bagi seorang abdi negara. PNS adalah pelayan masyarakat, dan masyarakat sangat kecewa jika PNS tidak di tempat saat masyarakat butuh pelayanan,” kata Zamzami mengenai maksud dan latar belakang hukuman tersebut.

Ketika menjalani hukuman, seluruh PNS dikendalikan oleh Satpol PP dan WH untuk latihan baris berbaris (PBB) yang sekaligus menempa disiplin. Hukuman di bawah sengatan mata hari itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Zamzami juga menegaskan, bagi PNS yang tidak sanggup lagi menjadi abdi negara agar mengajukan surat pengunduran diri dari pegawai negeri sipil, dan itu lebih baik dari pada tetap dalam sistem tapi seperti parasit dalam membangun Aceh Jaya. “Lebih baik ke luar dan pergi sejauh-jauhnya,” tegas Tgk Zamzami.

Pemkab Aceh Jaya, kata Zamzami, menginginkan pegawai yang punya etos kerja tinggi, terpuji serta berdedikasi baik yang dapat berjalan selaras dengan irama pembangunan yang sedang digalakkan. Aceh Jaya tidak butuh pegawai yang tidak mengerti tanggung jawab, cegeng, malas, dan indisipliner. Penyakit seperti itu harus segera diberantas agar tidak menular kepada yang lainnya. Terhadap pegawai kontrak, Pemkab Aceh Jaya hanya mentolerir alpa paling banyak dua hari dalam sebulan. Lebih dari jumlah tersebut, jika tanpa keterangan yang jelas dan tak bisa dipertanggungjawabkan, maka SK kontraknya akan dicabut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Terancam dicopot
Laporan lain yang diterima Serambi menyebutkan, Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman dan Wakil Bupati, Zamzami A Rani marah besar karena masih ada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum merampungkan laporan dokumen tender 2010 dan laporan keuangan 2009 sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Wakil Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani menjelaskan pada 7 Mei 2010 sudah ditegaskan agar pada 15 Mei 2010 seluruh Kepala SKPD sudah menuntaskan dokumen tender dan laporan keuangan. Dokumen tersebut akan dijemput oleh Satpol PP ke masing-masing SKPD. “Nyatanya, hingga 18 Mei 2010, masih ada SKPD yang belum menyelesaikan tugas sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan,” kata Zamzami.

Dinas yang belum menyelesaikan laporan tersebut masing-masing Dinas Pendidikan, Dinas PU, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kantor Pelayanan Satu Pintu, Badan Pemberdayaan Masyarakat Gampong, serta Dinas Pertanian dan Peternakan.

Wakil Bupati Zamzami A Rani dalam rapat koordinasi dengan para SKPD di Kantor Bupati Aceh Jaya, Selasa (18/5) mengultimatum SKPD yang belum menyelesaikan kedua kewajiban itu agar paling lambat 25 Mei 2010 sudah menyerahkan kepada Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya.

“Jika sampai batas akhir itu belum juga mampu menyelesaikan kedua laporan, maka kami tak segan-segan mencopot dan memutasi Kepala SKPD yang bersangkutan,” tandas Zamzami.

Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi tersebut Sekdakab Aceh Jaya, Ir Buni Amin mengatakan, setelah dilakukan evaluasi melalui rapat tindak lanjut percepatan program 2010, terdapat empat kelompok yang berfungsi sebagai panitia pelaksana paket (proyek/tender). Dari keempat kelompok tersebut terdapat dua kelompok yang belum menyelesaikan atau menyerahkan laporan nama-nama paket pada tahun anggaran 2010 ke Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya, yaitu Dinas Pekerjaan Umum (dari 33 paket hanya satu paket yang sudah dilaporkan, yaitu proses rehabilitasi tanggul jembatan Krueng Sabee) serta Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Tanggapan Dari Pembaca

1. Untuk selanjutnya bukan lagi di jemur, malahan di pulangkan kerumahnya ; karena menurut sang pembaca lebih baik dia membantu di rumahnya ketimbang dari pada menghabiskan waktu di tempat kerjanya.
2. Sebaiknya untuk selanjutnya, pastikan janji mereka agar tidak mengulangi perbuatan yang tak pantas dia lakukan.
3. Sebaiknya jangan di aceh Jaya saja, sebaiknya Pemerintah Aceh turut ikut campur tanggan, agar mereka segan dan tidak inggin melakukan hal sedemikian.