Selasa, 06 April 2010

7 April 2010, 09:41 Sultan Daulat Butuh Bank Ekonomi | Bisnis

SUBULUSSALAM - Mendongkrak pembangunan ekonomi di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, kehadiran bank dinilai sangat dibutuhkan. Daerah ini memiliki prospek yang cukup bagus karena menjadi daerah transit yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Tenggara.

Selain itu seperti diutarakan, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam, Baginda Nasution, faktor pendukung lain, pemerintah saat ini sedang melaksanakan program pembangunan jalan tembus Sultan Daulat-Kutacane melalui Muara Situlen. Jika ini selesai, maka aktivitas dan jalur transportasi Subulussalam-Kutacane tidak lagi melalui Dairi atau Kabanjahe, Sumatera Utara. “Dari Subulussalam akan dapat ditempuh dengan dua jam perjalanan darat, sedangkan dari Sumut mencapai enam jam,” ucapnya kepada Serambi, Senin (5/4).

Selain itu dia katakan, Keude Gelombang di Desa Suka Maju juga merupakan pusat perniagaan terbesar di Kota Subulussalam setelah pasar Terminal terpadu di Kecamatan Simpang Kiri. Para pedagang yang berniaga di Keude Gelombang tidak hanya dari Subulussalam tapi tak sedikit yang datang dari Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Sidikalang dan Tanah Karo.

“Tak hanya itu, di Gelombang juga terdapat rumah toko yang sehari-hari menjadi pusat perbelanjaan masyarakat kecamatan Sultan Daulat. Juga ada dua perusahaan perkebunan besar yang berada di Sultan Daulat,” sebut Baginda.

Dia berharap masalah ini menjadi perhatian serius bagi pelaku perbankan, terutama PT Bank BPD Aceh. Keberadaan bank dia katakan akan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat di pedesaan. Karena itu dia optimis, kehadiran bank akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat setempat.(kh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar