Jumat, 21 Mei 2010

SINGKIL

Penderita Borok di Singkil Peroleh Santunan
SINGKIL - Warga Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil yang dijangkiti penyakit borok bernanah yang dalam pemeriksaan awal diduga sebagai penyakit frambusia (puru), mendapat santunan dari perusahan perkebunan kelapa sawit, PT Nafasindo. Penyerahan santunan berupa uang dilakukan Jasmar, Wakil Humas PT Nafasindo, Senin (17/5) pada penderita puru yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil di Gunung Meriah.

Jasmar mengatakan, santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahan terhadap penderitaan warga sekitar. Namun, Jasmar tidak mau menyebutkan berapa jumlah santunan diberikan itu. Hanya saja ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga para penderita.

Pasien borok yang mendapat santunan itu antara lain, Siti Mewah, Karmana, Pukak Kedek, Sarni, Nurma dan Sukak. Sebagaimana diketahui belasan warga Kota Baharu diserang penyaki kulit yang semula diduga ulkus (borok bernanah) dan kemudian setelah turun Tim Surveillance Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dugaan bergeser menjadi suspect frambusia, yang dalam bahasa Aceh disebut pathek atau puru.

Sementara itu, kepastian jenis penyakit yang juga menyerang warga Longkib, Subulussalam hingga kini masih belum diketahui. Pihak dinas kesehatan setempat yang dikonfirmasi hal itu juga mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan laborotarium. Penderita penyakit tersebut telah dirawat lebih dari dua pekan di RSUD Aceh Singkil. Beberapa pasien mengaku sudah mulai jenuh berobat, padahal penyakit ini proses penyembuhannya butuh waktu cukup lama. “Penyakit dapat disembuhkan, tinggal kesabaran dari pasien, sebab penyakit yang dideritanya tidak bisa sembuh secara cepat,” kata dokter Iman Tim Surveillance Dinas Kesehatan Aceh saat turun ke Aceh Singkil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar