Rabu, 12 Mei 2010

Penyebab-Penyebab Borok-Borok (Peptic Ulcers)


Untuk waktu bertahun-tahun, kelebihan asam dipercayai adalah penyebab utama dari penyakit borok. Sesuai dengannya, penekanan perawatan adalah menetralkan dan menghalangi sekresi asam lambung. Sementara asam masih dipertimbangkan signifikan dalam pembentukan borok, penyebab utama dari borok sekarang ini dipercayai adalah infeksi dari lambung oleh bakteri yang disebut "Helicobacter pyloridus" (H. pylori). Penyebab utama lainnya adalah penggunaan yang kronis dari obat-obat anti-peradangan, umumnya dirujuk sebagai NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), termasuk aspirin. Merokok sigaret adalah juga penyebab yang penting dari pembentukan borok dan kegagalan perawatan borok.

Bakteri H. pylori adalah sangat umum, menginfeksi lebih dari satu milyar orang-orang diseluruh dunia. Ditaksir bahwa separuh dari populasi Amerika yang lebih tua dari umur 60 tahun telah terinfeksi dengan H. pylori. Infeksi biasanya bertahan untuk waktu bertahun-tahun, menjurus pada penyakit borok pada 10% sampai 15% dari mereka yang terinfeksi. H. pylori ditemukan pada lebih dari 80% dari pasien-pasien dengan borok-borok lambung (gastric) dan duodenum (duodenal). Sementara mekanisme dari bagaimana H. pylori menyebabkan borok-borok tidak dimengerti dengan baik, eliminasi dari bakteri ini dengan antibiotik-antibiotik telah dengan jelas ditunjukan menyembuhkan borok-borok dan mencegah kekambuhan borok.

NSAIDs adalah obat-obat untuk arthritis dan kondisi-kondisi peradangan lain dalam tubuh yang menyakitkan. Aspirin, ibuprofen (Motrin), naproxen (Naprosyn), dan etodolac (Lodine) adalah sedikit dari contoh-contoh dari kelompok obat-obat ini. Prostaglandins adalah senyawa-senyawa yang adalah penting dalam membantu lapisan-lapisan perut melawan kerusakan asam yang korosif. NSAIDs menyebabkan borok-borok dengan mengganggu prostaglandins dalam lambung.

Merokok sigaret tidak hanya menyebabkan pembentukan borok, namun juga meningkatkan risiko komplikasi-komplikasi borok seperti perdarahan borok, halangan dan perforasi (pelubangan) lambung. Merokok sigaret juga adalah penyebab utama dari kegagalan perawatan pengobatan borok.

Berlawanan dengan kepercayaan yang populer, alkohol, kopi, colas, makanan-makanan pedas, dan kafein tidak ada peran yang terbukti dalam pembentukan borok. Dengan cara yang sama, tidak ada bukti yang meyakinkan untuk menyarankan bahwa stre-stres kehidupan atau tipe-tipe perorangan berkontribusi pada penyakit borok.
Menurut wikipedia, Borok adalah luka yang terbuka pada kulit, mata atau membran mukosa yang sering disebabkan oleh peradangan, infeksi, kanker, hipertensi, diabetes, dan lain-lain. Penyebab lain borok pada kulit termasuk tekanan dari berbagai sumber. Berikut laporan Cah Pasar tentang petualangan borok di Sulang di masa silam. Sebuah dokumentasi kesehatan yang menarik untuk disimak. Ed.


Di era the one and only-nya TVRI satu-satunya stasion tv yang terpaksa atau tidak terpaksa ditonton (belum musim yang namanya rating), kita anak-anak jaman dulu (jadul) hanya bisa pasrah dikasih jatah acara beberapa jam sehari berisi film kartun, si unyil, ayo menyanyi-Ibu kasur dan acara menggambarnya Pak Tino Sidin. Selebihnya untuk segmen remaja dan dewasa yang belum tentu memudengkan.

Di luar jam-jam jatah nonton itu tadi kita anak-anak akan kembali ke dunianya yaitu dunia permainan. Jangan dibayangkan permainan itu semodern jaman sekarang yang cuma nglesot pencat-pencet (PS, game online, dkk.), waktu itu permainan masih sederhana dan lebih banyak melibatkan aktifitas fisik. Yang sempat booming adalah jompretan, betengan, benthik, kasti, dan ada satu lagi permainan yang konon berasal dari UK yang bernama go back trough the door (yang lalu rusak karena lidah jowo menjadi gobaksodor). Maka tidak mengherankan tubuh anak-anak jadul itu mrengkel atos tidak seperti anak sekarang yang cendrung menderita obesitas, lha wong mainnya cuma nglesot pencat-pencet.

Karena permainan yang sangat aktif tersebut tidak sedikit menimbulkan insiden yang membuat cedera luka walaupun tidak begitu serius misalnya tabrakan antarteman kepleset sampai nyungsep di kalen. Cidera luka itu akan meninggalkan bekas di kaki, tangan bahkan wajah.

Tapi jangan harap proses dari luka sampai sembuh dan meninggalkan bekas itu cuma butuh waktu yang sebentar seperti jaman sekarang yang setelah terluka besoknya luka itu mengering dengan sendirinya. Waktu itu anak-anak jadul kalo lagi apes mendapat luka terpaksa rela memulai prosesnya menjadi borok yang kadang untuk benar-benar sembuh dibutuhkan waktu sampai mingguan bahkan bulanan, mungkin faktor penanganan setelah terjadi luka itu yang kurang baik, karena umumnya luka itu hanya dicuci air lalu dibiarkan terbuka begitu saja dan akhirnya dibantai oleh sekelompok laler. Maka jangan heran kalo borok di masa lalu itu lama-lama jadi semakin lebar dan dalam. Kalo sudah seperti itu harus dikasih obat yang dulu terkenal untuk menyembuh kan borok yaitu kapsul Dumex caranya dengan membuka kapsul tersebut lalu isinya ditaburkan pada borok, jangan ditanya betapa syaeton sakit dan perihnya akibat dumex itu dan biasanya dengan dikipasi akan mengurangi beban penderitaan.

Di era informasi sekarang masyarakat sudah lebih tahu dari pada masyarakat jaman dulu, juga dalam hal kesehatan khususnya penanganan luka secara modern, yang sebetulnya sedehana sekali yaitu sesegera mungkin mencuci luka menggunakan air hangat lalu cuci lagi dengan alkohol 90% untuk yang satu ini akan merasakan sakit dan perih sekaligus bernostalgia tentang borok di masa lalu yang ditaburi isi kapsul dumex dan sekali lagi dengan dikipasi akan mengurangi beban penderitaan.

Yang jadi pertanyaan sekarang ini adalah mengapa borok itu tidak menampakkan diri lagi, apakah mikroorganisme yang mengantarkan luka menjadi borok itu telah punah karena pemanasan global (global warming) yang membuat luka-luka tempat hidup mereka itu jadi lebih cepat kering dari biasanya, yang kemudian mikroorganisme itu memutuskan untuk alih profesi saja sebagai pendaur ulang sampah menjadi semacam kompos? Aatau mungkin mereka itu sekedar mudik ke kampung halamannya lalu suatu saat akan kembali? Hai anak-anak jadul waspadalah!..waspadalah!…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar