Jumat, 21 Mei 2010

BLANGKEJEREN

Disiplin PNS Masih Rendah
BLANGKEJEREN- Bupati Gayo Lues, H Ibnu Hasim mengatakan, disiplin dan kinerja para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajarannya masih rendah. hal itu dikatakan Ibnu Hasim pada acara penyerahan SK untuk 470 PNS baru di halaman kantor bupati setempat, Senin (17/5).

Disebutkan jumlah PNS baru yang akan mendapatkan SK tersebut sebanyak 470 orang. Dengan rincian formasi umum tahun 2009 sebanyak 360 orang, formasi honorer sebanyak 86 orang, formasi khusus 8 orang dan jalur Sekretaris desa (Sekdes) 16 orang.

Dikatakannya, selama ini dsiplin para pegawai di Gayo Lues sangat rendah. Karena itu, dia berharap agar para pegawai baru dan para pegawai yang lainnya agar meningkatkan kedisiplinan, sehingga akan meningkatkan kinerja masing-masing. “PNS harus menjadi contoh yang baik di tenggah-tenggah masyarakat, jangan jadikan SK PNS tersebut menjadi bumerang, akan tetapi jadikan sebagai alat penerang,”sebutnya.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Gayo Lues, melalui sekretaris, Dedi M Yasim menyebutkan, kepada CPNS yang tak hadir juga akan diberikan SK untuk kesempatan selanjutnya.
http://serambinews.com/news/view/30942/disiplin-pns-masih-rendah

SINGKIL

Penderita Borok di Singkil Peroleh Santunan
SINGKIL - Warga Kota Baharu, Kabupaten Aceh Singkil yang dijangkiti penyakit borok bernanah yang dalam pemeriksaan awal diduga sebagai penyakit frambusia (puru), mendapat santunan dari perusahan perkebunan kelapa sawit, PT Nafasindo. Penyerahan santunan berupa uang dilakukan Jasmar, Wakil Humas PT Nafasindo, Senin (17/5) pada penderita puru yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil di Gunung Meriah.

Jasmar mengatakan, santunan tersebut merupakan bentuk kepedulian perusahan terhadap penderitaan warga sekitar. Namun, Jasmar tidak mau menyebutkan berapa jumlah santunan diberikan itu. Hanya saja ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban keluarga para penderita.

Pasien borok yang mendapat santunan itu antara lain, Siti Mewah, Karmana, Pukak Kedek, Sarni, Nurma dan Sukak. Sebagaimana diketahui belasan warga Kota Baharu diserang penyaki kulit yang semula diduga ulkus (borok bernanah) dan kemudian setelah turun Tim Surveillance Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dugaan bergeser menjadi suspect frambusia, yang dalam bahasa Aceh disebut pathek atau puru.

Sementara itu, kepastian jenis penyakit yang juga menyerang warga Longkib, Subulussalam hingga kini masih belum diketahui. Pihak dinas kesehatan setempat yang dikonfirmasi hal itu juga mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan laborotarium. Penderita penyakit tersebut telah dirawat lebih dari dua pekan di RSUD Aceh Singkil. Beberapa pasien mengaku sudah mulai jenuh berobat, padahal penyakit ini proses penyembuhannya butuh waktu cukup lama. “Penyakit dapat disembuhkan, tinggal kesabaran dari pasien, sebab penyakit yang dideritanya tidak bisa sembuh secara cepat,” kata dokter Iman Tim Surveillance Dinas Kesehatan Aceh saat turun ke Aceh Singkil.

MEULABOH

Pejabat Pemkab Aceh Barat Jadi Tersangka
MEULABOH - Mantan Kabag Umum Setdakab Aceh Barat, Meurah Ali SSos (sekarang menjabat Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah) dan seorang penghubung, Razali, resmi ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Meulaboh dalam kasus mark-up (pengelembungan) harga sewa mes Pemkab di Jakarta tahun 2007 lalu. Jaksa menemukan kerugian negera sebesar Rp 100 juta dan tidak tertutup kemungkinan bakal ada tersangka lainnya.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Meulaboh, Syamsul Bahri SH menjawab Serambi, Rabu (19/5) membenarkan telah menetapkan tersangka dalam kasus sewa mes Pemkab pekan lalu. “Ada dua yang jadi tersangka dan kasus ini terus didalami dan tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka lain,” ujarnya.

Dikatakannya, tersangka yang ditetapkan itu adalah Meurah Ali, mantan Kabag Umum Setdakab Aceh Barat dan penghubung di Jakarta, Razali (sekarang menjabat penjaga mes Pemkab di Jakarta) selaku yang mencari mes waktu itu. Dan dari hasil pengusutan ditemukan kerugian negara sebesar Rp 100 juta dari Rp 230 juta dibiayai dana APBK 2007 membayar mes Pemkab.

Seperti diberitakan, mantan Kabag Umum Pemkab, Meurah Ali diduga telah mengelapkan uang dengan memark-up harga dari Rp 130 juta menjadi Rp 230 juta. Namun temuan itu dibantah Meurah Ali yang tak lain waktu itu menjabat Kepala Inspektorat yang menyatakan bahwa itu ulah dari penghubung dan sekarang uang itu sudah berhasil ditarik dari Razali.

Uang sebesar Rp 100 juta sudah distor ke kas Pemkab Aceh Barat. Dan temuan itu dibeberkan anggota DPRK Aceh Barat, Ramli yang mengatakan bahwa uang dibayar ke pemilik rumah di Jakarta Rp 130 juta, akan tetapi dalam perjanjian ditandatangi mantan Asisten III Pemkab, Kaharuddin S sebesar Rp 230 juta dan diduga uang lebih ini dibagi-bagi sehingga kasus ini berujung pada proses hukum.

SUBULUSSALAM

Bantuan Dana Ekonomi Bergulir DisalurkanSUBULUSSALAM - Sedikitnya 120 masyarakat di lima desa dalam Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam menerima bantuan dana ekonomi bergulir dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) perkotaan. Penyaluran bantuan tersebut dilakukan dalam sebuah acara yang digelar, Kamis (20/5) di Gedung Diniyah at Tarbiyah, Desa Cipare-Pare.

Kelima desa penerima dana bergulir masing-masing Desa Cipare-Pare, Lae Simolap, Namo Buaya, Cipare-Pare Timur dan Singgersing. Penyerahan bantuan dana secara simbolis ini dihadiri Camat Sultan Daulat, Tadin SH, Satker P2KP Abdul Kadir, para keuchik dan masyarakat penerima bantuan. Koordinator P2KP, Taufik mengatakan, hingga saat ini program dana bantuan PNPM di wilayahnya masih berjalan baik. Dia mengaku selama program ini dijalankan banyak warga yang dapat terbantu.

Camat Sultan Daulat, dalam arahannya mengatakan, bantuan dana ekonomi bergulir tersebut merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.

Selain itu, PNPM mandiri juga untuk memberdayakan masyarakat pedesaan agar lebih mandiri alias tidak ketergantungan. Lebih jauh dikatakan, masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola. “Jadi, dalam program PNPM ini kita jangan hanya melihat dari sisi materi saja tapi program ini sesungguhnya mengajarkan masyarakat agar bisa mandiri,” kata Tadin

Karenanya Camat Tadin berharap agar masyarakat penerima bantuan tersebut memanfaatkan sebaik mungkin dana itu agar dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada bagian lain, camat mengingatkan para penerima bantuan bergulir jangan sampai tertunggak. Sebab, dana tersebut harus dikembalikan sesuai dengan mekanisme yang telah diatur. “jangan mentang-mentang bantuan pemerintah saudara sepele dan mengangggap kalau dana ini tidak perlu dikembalikan, ini saya ingatkan karena sering terjadi setiap bantuan pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik,” tegas Tadin.
subulussalam-sultan daulat-gunung bakti-indah bakti-safrizal

METODE PEMBELAJARAN




Macam-Macam Metode Pembelajaran

Metodolgi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, maka perlu mengetahui, mempelajari beberapa metode mengajar, serta dipraktekkan pada saat mengajar.

Beberapa metode mengajar
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :

a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).


Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :

a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).

4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).

Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan pemberian tugas.

Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru.
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.

b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT)

Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)

Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan (drill)

5. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).

Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :
a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

6. Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)

Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.

Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, seperti masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan karena alatnya belum ada.

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah : (a) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. (b) memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (c) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (d) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Metode eksperimen menurut Djamarah (2002:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksprimen mampu memberikan kondisi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya dapat diaplikasikan dalam kehidupannya.

Dalam metode eksperimen, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan untuk melatih ketrampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diharapkan dapat diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif.

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa belajar secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng (2003:82) meliputi tahap-tahap sebagai berikut : (1) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan. Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut. (3) hipoteis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. (4) verifikasi , kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , setelah siswa merumuskan dan menemukan konsep, hasilnya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.
Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila siswa mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan .

Metode Eksperimen menurut Al-farisi (2005:2) adalah metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam prosedur kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.

7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjautempat tertentu atau obyek yang lain. Menurut Roestiyah (2001:85) , karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.

Menurut Roestiyah (2001:85) ,teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.

Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan, (b) Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu, (c) Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka, (b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka, (c) dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek, (d) Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.

Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya guna, ialah sebagai berikut: Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal itu pasti memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh jarak tersebut, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek ataupun hal-hal yang berbahaya.

Suhardjono (2004:85) mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki keuntungan: (a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung, (b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004:85) adalah: (a) Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b) Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi, (c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

Menurut Djamarah (2002:105), pada saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.

Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran, (b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, (c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa, (d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.

Kekurangan metode karya wisata adalah: (a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh siswa atau sekolah, (b) Sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang, (c) memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata, (d) dalam karya wisata sering unsure rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan utama, sedang unsure studinya menjadi terabaikan, (e) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

Metode field trip atau karya wisata menurut Mulyasa (2005:112) merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.

Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Mulyasa (2005:112) adalah: (a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar, (b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah, (c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis, (d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat dilaksanakan, (e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis, (f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang kondusif. (g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang akan datang.

8. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.

Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.

9. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

10. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri

11. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.

12. Metode perancangan ( projeck method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :

a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :

a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.

13. Metode Bagian ( Teileren method )
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

14. Metode Global (Ganze method )
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

15. Metode Discovery
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan demikian diharapkan metode discovery ini lebih dikenal dan digunakan di dalam berbagai kesempatan proses belajar mengajar yang memungkinkan.

Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi.

Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja.

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya.

Langkah-langkah pelaksanaan metode penemuan menurut Suryosubroto (2002:197) yang mengutip pendapat Gilstrap (1975) adalah: (a) Menilai kebutuhan dan minat siswa, dan menggunakannya sebagai dasar untuk menentukan tujuan yang berguna dan realities untuk mengajar dengan penemuan, (b) Seleksi pendahuluan atas dasar kebutuhan dan minat siswa, prinsip-prinsip, generalisasi, pengertian dalam hubungannya dengan apa yang akan dipelajarai, (c) Mengatur susunan kelas sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran siswa dalam belajar dengan penemuan, (d) Berkomunikasi dengan siswa akan membantu menjelaskan peranan penemuan, (e) menyiapkan suatu situasi yang mengandung masalah yang minta dipecahkan, (f) Mengecek pengertian siswa tentang maslah yang digunakan untuk merangsang belajar dengan penemuan, (g) Menambah berbagai alat peraga untuk kepentingan pelaksanaan penemuan, (h) memberi kesempatan kepada siswa untuk bergiat mengumpulkan dan bekerja dengan data, misalnya tiap siswa mempunyai data harga bahan-bahan pokok dan jumlah orang yang membutuhkan bahan-bahan pokok tersebut, (i) Mempersilahkan siswa mengumpulkan dan mengatur data sesuai dengan kecepatannya sendiri, sehingga memperoleh tilikan umum, (j) Memberi kesempatan kepada siswa melanjutkan pengalaman belajarnya, walaupun sebagian atas tanggung jawabnya sendiri, (k) memberi jawaban dengan cepat dan tepat sesuai dengan data dan informasi bila ditanya dan diperlukan siswa dalam kelangsungan kegiatannya, (l) Memimpin analisisnya sendiri melalui percakapan dan eksplorasinya sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses, (m) Mengajarkan ketrampilan untuk belajar dengan penemuan yang diidentifikasi oleh kebutuhan siswa, misalnya latihan penyelidikan, (n) Merangsang interaksi siswa dengan siswa, misalnya merundingkan strategi penemuan, mendiskusikan hipotesis dan data yang terkumpul, (o) Mengajukan pertanyaan tingkat tinggi maupun pertanyaan tingkat yang sederhana, (p) Bersikap membantu jawaban siswa, ide siswa, pandanganan dan tafsiran yang berbeda. Bukan menilai secara kritis tetapi membantu menarik kesimpulan yang benar, (q) Membesarkan siswa untuk memperkuat pernyataannya dengan alas an dan fakta, (r) Memuji siswa yang sedang bergiat dalam proses penemuan, misalnya seorang siswa yang bertanya kepada temannya atau guru tentang berbagai tingkat kesukaran dan siswa siswa yang mengidentifikasi hasil dari penyelidikannya sendiri, (s) membantu siswa menulis atau merumuskan prinsip, aturan ide, generalisasi atau pengertian yang menjadi pusat dari masalah semula dan yang telah ditemukan melalui strategi penemuan, (t) Mengecek apakah siswa menggunakan apa yang telah ditemukannya, misalnya teori atau teknik, dalam situasi berikutnya, yaitu situasi dimana siswa bebas menentukan pendekatannya.

Sedangkan langkah-langkah menurut Richard Scuhman yang dikutip oleh Suryosubroto (2002:199) adalah : (a) identifikasi kebutuhan siswa, (b) Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian, konsep dan generalisasi yang akan dipelajari, (c) Seleksi bahan, dan problema serta tugas-tugas, (d) Membantu memperjelas problema yang akan dipelajari dan peranan masing-masing siswa, (e) Mempersiapkan setting kelas dan alat-alat yang diperlukan, (f) Mencek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan dan tugas-tugas siswa, (g) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan, (h) Membantu siswa dengan informasi, data, jika diperlukan oleh siswa, (i) memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi proses, (j) Merangsang terjadinya interaksi antar siswa dengan siswa, (k) memuji dan membesarkan siswa yang bergiat dalam proses penemuan, (l) Membantu siswa merumuskan prinsip-prinsip dan generalisasi atas hasil penemuannya.

Metode discovery memiliki kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto (2002:200) yaitu: (a) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu, (b) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan transfer, (c) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan, (d) metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri, (e) metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus, (f) Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan, (g) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum diketahui sebelumnya, (h) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah: (a) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain, (b) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu. (c) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudahy biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional, (d) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara keseluruhan, (e) dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak ada, (f) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

Metode Discovery menurut Rohani (2004:39) adalah metode yang berangkat dari suatu pandangan bahwa peserta didik sebagai subyek di samping sebagai obyek pembelajaran. Mereka memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Proses pembelajaran harus dipandang sebagai suatu stimulus atau rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat atau berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran. Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis, sehingga diharapkan peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.

Ada lima tahap yang harus ditempuh dalam metode discovery menurut Rohani(2004:39) yaitu: (a) Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik, (b) Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis, (c) Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis, (d) Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi, (e) Aplikasi kesimpulan atau generalisasidalam situasi baru.

Metode Discovery menurut Roestiyah (2001:20) adalah metode mengajar mempergunakan teknik penemuan. Metode discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip. Proses mental tersebut misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Pada metode discovery, situasi belajar mengajar berpindah dari situasi teacher dominated learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan pembelajaran menggunakan metode discovery, maka cara mengajar melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri.

Penggunaan metode discovery ini guru berusaha untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Sehingga metode discovery menurut Roestiyah (2001:20) memiliki keunggulan sebagai berikut: (a) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta panguasaan ketrampilan dalam proses kognitif/ pengenalan siswa, (b) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi / individual sehingga dapat kokoh atau mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut, (c) Dapat meningkatkan kegairahan belajar para siswa.

Metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) merupakan metode yang lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.

Cara mengajar dengan metode discovery menurut Mulyasa (2005:110) menempuh langkah-langkah sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang akan dipecahkan, (b) Sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik, (c) Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh peserta didik melalui kegiatan tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas, (d) harus tersedia alat dan bahan yang diperlukan, (e) Sususnan kelas diatur sedemian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, (f) Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengumpulkan data, (g) Guru harus memberikan jawaban dengan tepat dengan data serta informasi yang diperlukan peserta didik.

14. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).

Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif, dengan menggunakan fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi.

Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis , dan kritis.

Langkah-langkah dalam proses inquiry adalah menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. Berikutnya adalah menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru (Mulyasa, 2005:235).

Strategi pelaksanaan inquiry adalah: (1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. (2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. (3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik. (4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. (5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan (Mulyasa, 2005:236).

Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.

Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama. Bila siswa melakukan semua kegiatan di atas berarti siswa sedang melakukan inquiry.

Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu : (a) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik. (b) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. (c) mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. (d) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri. (e) Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik. (f) Situasi pembelajaran lebih menggairahkan. (g) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. (h) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. (i) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional. (j) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

Sumber :
Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2000.
Sagala, H.Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta, 2006.
Usman, Uzer, Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda karya, 2000.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru, 1989.
________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

Kamis, 20 Mei 2010

Ratusan PNS Aceh Jaya DijemurDelapan Kepala SKPD Terancam Dicopot

CALANG - Ratusan PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab Aceh Jaya, Rabu (19/5) dijemur di bawah sengatan mata hari di depan Kantor Bupati Aceh Jaya di Calang sambil mengikuti latihan disiplin baris berbaris. Selama menjalani proses hukuman, mereka diawasi Satpol PP serta menyiagakan ambulance dan tim medis guna mengantisipasi hal-hal yang tak diharapkan.

PNS dari berbagai dinas, badan, dan kantor di lingkungan Pemkab Aceh Jaya yang menjalani hukuman itu terjaring saat dilaksanakan inspeksi mendadak (sidak) oleh Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk Zamzami A Rani beberapa hari lalu. “Tujuan hukuman ini semata-mata untuk kebaikan mereka sendiri agar bisa menyadari betapa pentingnya disiplin bagi seorang abdi negara. PNS adalah pelayan masyarakat, dan masyarakat sangat kecewa jika PNS tidak di tempat saat masyarakat butuh pelayanan,” kata Zamzami mengenai maksud dan latar belakang hukuman tersebut.

Ketika menjalani hukuman, seluruh PNS dikendalikan oleh Satpol PP dan WH untuk latihan baris berbaris (PBB) yang sekaligus menempa disiplin. Hukuman di bawah sengatan mata hari itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Zamzami juga menegaskan, bagi PNS yang tidak sanggup lagi menjadi abdi negara agar mengajukan surat pengunduran diri dari pegawai negeri sipil, dan itu lebih baik dari pada tetap dalam sistem tapi seperti parasit dalam membangun Aceh Jaya. “Lebih baik ke luar dan pergi sejauh-jauhnya,” tegas Tgk Zamzami.

Pemkab Aceh Jaya, kata Zamzami, menginginkan pegawai yang punya etos kerja tinggi, terpuji serta berdedikasi baik yang dapat berjalan selaras dengan irama pembangunan yang sedang digalakkan. Aceh Jaya tidak butuh pegawai yang tidak mengerti tanggung jawab, cegeng, malas, dan indisipliner. Penyakit seperti itu harus segera diberantas agar tidak menular kepada yang lainnya. Terhadap pegawai kontrak, Pemkab Aceh Jaya hanya mentolerir alpa paling banyak dua hari dalam sebulan. Lebih dari jumlah tersebut, jika tanpa keterangan yang jelas dan tak bisa dipertanggungjawabkan, maka SK kontraknya akan dicabut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Terancam dicopot
Laporan lain yang diterima Serambi menyebutkan, Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman dan Wakil Bupati, Zamzami A Rani marah besar karena masih ada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum merampungkan laporan dokumen tender 2010 dan laporan keuangan 2009 sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Wakil Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani menjelaskan pada 7 Mei 2010 sudah ditegaskan agar pada 15 Mei 2010 seluruh Kepala SKPD sudah menuntaskan dokumen tender dan laporan keuangan. Dokumen tersebut akan dijemput oleh Satpol PP ke masing-masing SKPD. “Nyatanya, hingga 18 Mei 2010, masih ada SKPD yang belum menyelesaikan tugas sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan,” kata Zamzami.

Dinas yang belum menyelesaikan laporan tersebut masing-masing Dinas Pendidikan, Dinas PU, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kantor Pelayanan Satu Pintu, Badan Pemberdayaan Masyarakat Gampong, serta Dinas Pertanian dan Peternakan.

Wakil Bupati Zamzami A Rani dalam rapat koordinasi dengan para SKPD di Kantor Bupati Aceh Jaya, Selasa (18/5) mengultimatum SKPD yang belum menyelesaikan kedua kewajiban itu agar paling lambat 25 Mei 2010 sudah menyerahkan kepada Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya.

“Jika sampai batas akhir itu belum juga mampu menyelesaikan kedua laporan, maka kami tak segan-segan mencopot dan memutasi Kepala SKPD yang bersangkutan,” tandas Zamzami.

Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi tersebut Sekdakab Aceh Jaya, Ir Buni Amin mengatakan, setelah dilakukan evaluasi melalui rapat tindak lanjut percepatan program 2010, terdapat empat kelompok yang berfungsi sebagai panitia pelaksana paket (proyek/tender). Dari keempat kelompok tersebut terdapat dua kelompok yang belum menyelesaikan atau menyerahkan laporan nama-nama paket pada tahun anggaran 2010 ke Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya, yaitu Dinas Pekerjaan Umum (dari 33 paket hanya satu paket yang sudah dilaporkan, yaitu proses rehabilitasi tanggul jembatan Krueng Sabee) serta Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Tanggapan Dari Pembaca

1. Untuk selanjutnya bukan lagi di jemur, malahan di pulangkan kerumahnya ; karena menurut sang pembaca lebih baik dia membantu di rumahnya ketimbang dari pada menghabiskan waktu di tempat kerjanya.
2. Sebaiknya untuk selanjutnya, pastikan janji mereka agar tidak mengulangi perbuatan yang tak pantas dia lakukan.
3. Sebaiknya jangan di aceh Jaya saja, sebaiknya Pemerintah Aceh turut ikut campur tanggan, agar mereka segan dan tidak inggin melakukan hal sedemikian.

Ratusan PNS Aceh Jaya ദിജെമുര്‍

CALANG - Ratusan PNS yang bertugas di lingkungan Pemkab Aceh Jaya, Rabu (19/5) dijemur di bawah sengatan mata hari di depan Kantor Bupati Aceh Jaya di Calang sambil mengikuti latihan disiplin baris berbaris. Selama menjalani proses hukuman, mereka diawasi Satpol PP serta menyiagakan ambulance dan tim medis guna mengantisipasi hal-hal yang tak diharapkan.

PNS dari berbagai dinas, badan, dan kantor di lingkungan Pemkab Aceh Jaya yang menjalani hukuman itu terjaring saat dilaksanakan inspeksi mendadak (sidak) oleh Wakil Bupati Aceh Jaya, Tgk Zamzami A Rani beberapa hari lalu. “Tujuan hukuman ini semata-mata untuk kebaikan mereka sendiri agar bisa menyadari betapa pentingnya disiplin bagi seorang abdi negara. PNS adalah pelayan masyarakat, dan masyarakat sangat kecewa jika PNS tidak di tempat saat masyarakat butuh pelayanan,” kata Zamzami mengenai maksud dan latar belakang hukuman tersebut.

Ketika menjalani hukuman, seluruh PNS dikendalikan oleh Satpol PP dan WH untuk latihan baris berbaris (PBB) yang sekaligus menempa disiplin. Hukuman di bawah sengatan mata hari itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Zamzami juga menegaskan, bagi PNS yang tidak sanggup lagi menjadi abdi negara agar mengajukan surat pengunduran diri dari pegawai negeri sipil, dan itu lebih baik dari pada tetap dalam sistem tapi seperti parasit dalam membangun Aceh Jaya. “Lebih baik ke luar dan pergi sejauh-jauhnya,” tegas Tgk Zamzami.

Pemkab Aceh Jaya, kata Zamzami, menginginkan pegawai yang punya etos kerja tinggi, terpuji serta berdedikasi baik yang dapat berjalan selaras dengan irama pembangunan yang sedang digalakkan. Aceh Jaya tidak butuh pegawai yang tidak mengerti tanggung jawab, cegeng, malas, dan indisipliner. Penyakit seperti itu harus segera diberantas agar tidak menular kepada yang lainnya. Terhadap pegawai kontrak, Pemkab Aceh Jaya hanya mentolerir alpa paling banyak dua hari dalam sebulan. Lebih dari jumlah tersebut, jika tanpa keterangan yang jelas dan tak bisa dipertanggungjawabkan, maka SK kontraknya akan dicabut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Terancam dicopot
Laporan lain yang diterima Serambi menyebutkan, Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman dan Wakil Bupati, Zamzami A Rani marah besar karena masih ada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang belum merampungkan laporan dokumen tender 2010 dan laporan keuangan 2009 sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Wakil Bupati Aceh Jaya, Zamzami A Rani menjelaskan pada 7 Mei 2010 sudah ditegaskan agar pada 15 Mei 2010 seluruh Kepala SKPD sudah menuntaskan dokumen tender dan laporan keuangan. Dokumen tersebut akan dijemput oleh Satpol PP ke masing-masing SKPD. “Nyatanya, hingga 18 Mei 2010, masih ada SKPD yang belum menyelesaikan tugas sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan,” kata Zamzami.

Dinas yang belum menyelesaikan laporan tersebut masing-masing Dinas Pendidikan, Dinas PU, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kantor Pelayanan Satu Pintu, Badan Pemberdayaan Masyarakat Gampong, serta Dinas Pertanian dan Peternakan.

Wakil Bupati Zamzami A Rani dalam rapat koordinasi dengan para SKPD di Kantor Bupati Aceh Jaya, Selasa (18/5) mengultimatum SKPD yang belum menyelesaikan kedua kewajiban itu agar paling lambat 25 Mei 2010 sudah menyerahkan kepada Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya.

“Jika sampai batas akhir itu belum juga mampu menyelesaikan kedua laporan, maka kami tak segan-segan mencopot dan memutasi Kepala SKPD yang bersangkutan,” tandas Zamzami.

Ia menambahkan, dalam rapat koordinasi tersebut Sekdakab Aceh Jaya, Ir Buni Amin mengatakan, setelah dilakukan evaluasi melalui rapat tindak lanjut percepatan program 2010, terdapat empat kelompok yang berfungsi sebagai panitia pelaksana paket (proyek/tender). Dari keempat kelompok tersebut terdapat dua kelompok yang belum menyelesaikan atau menyerahkan laporan nama-nama paket pada tahun anggaran 2010 ke Bagian Administrasi Pembangunan Setdakab Aceh Jaya, yaitu Dinas Pekerjaan Umum (dari 33 paket hanya satu paket yang sudah dilaporkan, yaitu proses rehabilitasi tanggul jembatan Krueng Sabee) serta Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.

Selasa, 18 Mei 2010

Kromatografi


Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang berisi kapur (CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.



Perkembangan tentang kromatografi agak lambat untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai berkembang. Dasar kromatografi lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel) tidak hanya mengubah dengan cepat kroinatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai kromatografi gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu teknik analisis yang canggih.

Semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan kromatografi cair. Kromatografi cair, dalam praktek ditampilkan dalam kolom gelas berdiameter besar, pada dasarnya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun 1960 an, sebagai suatu teknik mengimbangi kromatografi gas. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Preformance = Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instrumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepat, sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadaan tertentu. Tentu saja, saat ini dengan teknik yang sudah matang dan dengan cepat, KCKT mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan kromatografi gas.

Kromatografi berkembang menjadi teknik pemisahan untuk zat kimiawi dengan sifat yang sangat mirip, dan dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif dan penetapan kuantitatif untuk zat-zat yang sudah dipisahkan.
Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi diantaranya :
1. Kromatografi merupakan metoda pemisahan yang cepat, mudah dan menggunakan peralatan yang murah serta sederhana, kecuali untuk kromatografi gas, hingga campuran yang kompleks dapat dipisahkan dengan mudah.
2. Kromatografi hanya membutuhkan campuran cuplikan.yang sangat sedikit sekali, bahkan tidak menggunakan jumlah yang besar, disamping itu kromatografi pekerjaannya dapat diulang.

Minggu, 16 Mei 2010

KROMATOGRAFI


LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK II

PERCOBAAN V

KROMATOGRAFI KERTAS

NAMA : ANNISA SYABATINI

NIM : J1B107032

KELOMPOK : 1

ASISTEN : SYANA ASRI N

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2009

PERCOBAAN V

KROMATOGRAFI KERTAS

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk mempelajari Ag(I) dan Pb(II) dengan menggunakan metode kromatografi kertas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada awalnya kromatografi dianggap semata-mata sebagai bentuk partisi cairan–cairan. Serat selulosa yang hidrofilik dari kertas tersebut dapat mengikat air, setelah disingkapkan ke udara yang lembab, kertas saring yang tampak kering itu sebenarnya dapat mengandung air dengan persentase tinggi, katakan 20 % (bobot/bobot) akan lebih. Jadi kertas itu sebenarnya dapat mengandung air dengan persentase tinggi dan kertas itu dipandang sebagai analog dengan sebatang kolom yang berisi stasioner berair. Zat-zat terlarut itu padahal fase geraknya dapat campur dengan air akan dalam beberapa kasus, malahan fase geraknya adalah larutan itu sendiri (Day & Underwood, 1980).

Susunan serat kertas membentuk medium berpori yang bertindak sebagai tempat untuk mengalirkannya fase bergerak. Berbagai macam tempat kertas secara komersil tersedia adalah Whatman 1, 2, 31 dan 3 MM. Kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas silikon dan kertas penukar ion juga digunakan. Kertas asam asetil dapat digunakan untuk zat–zat hidrofobik (Khopkar, 1990).

Selain kertas Whatman dalam teknik kromatografi dapat pula digunakan kertas selulosa murni. Kertas selulosa yang dimodifikasi dan kertas serat kaca. Untuk memilih kertas, yang menjadi pertimbangan adalah tingkat dan kesempurnaan pemisahan, difusivitas pembentukan spot, efek tailing, pembentukan komet serta laju pergerakan pelarut terutama untuk teknik descending dan juga kertas seharusnya penolak air. Seringkali nilai Rf berbeda dari satu kertas ke kertas lainnya. Pengotor yang terdapat pada kertas saring adalah ion-ion Ca2+, Mg2+, Fe3+, Cu2+ (Basset, 1994).

Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi dalam dua fase yaitu fase gerak dan fase diam. Transfer massa antara fase bergerak dan fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau terserap. Pada kromatografi kertas naik, kertasnya digantungkan dari ujung atas lemari sehingga tercelup di dalam solven di dasar dan solven merangkak ke atas kertas oleh daya kapilaritas. Pada bentuk turun, kertas dipasang dengan erat dalam sebuah baki solven di bagian atas lemari dan solven bergerak ke bawah oleh daya kapiler dibantu dengan gaya gravitasi. Setelah bagian muka solven selesai bergerak hampir sepanjang kertas, maka pita diambil, dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil, solut-solut dari campuran semula akan berpindah tempat sepanjang kertas dengan kecepatan yang berbeda, untuk membentuk sederet noda-noda yang terpisah. Apabila senyawa berwarna, tentu saja noda-nodanya dapat terlihat (Day & Underwood, 1990).

Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona realtif terhadap garis depan pengembang. Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh nilai-nilai Rf. Nilai Rf didefinisikan oleh hubungan:

Rf =


Jarak (cm) dari garis awal ke pusat zona

Jarak (cm) dari garis awal ke garis depan pelarut

Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat zona campuran awal) ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap zona. Nilai Rf harus sama baik pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang dicari, contohnya asam amino dan intensitas zona itu dapat digunakan sebagai ukuran konsentrasi dengan membandingkan dengan noda-noda standar (Khopkar, 1990).

Proses pengeluaran asam mineral dari kertas desalting. Larutan ditempatkan pada kertas dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2–3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, ia diletakan didalam ruangan yang sudah dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Terdapat tiga tehnik pelaksanaan analisis. Pada tehnik ascending; pelarut bergerak keatas dengan gaya kapiler. Sedangkan ketiga dikenal dengan cara radial atau kromatografi kertas sirkuler (Basset, 1994).

Kromatografi bergantung pada pembagian ulang molekul-molekul campuran antara dua fase atau lebih. Tipe-tipe kromatografi absorpsi, kromatografi partisi cairan dan pertukaran ion. Sistem utama yang digunakan dalam kromatografi partisi adalah partisi gas, partisi cairan yang menggunakan alas tak bergerak (misalnya komatografi kolom), kromatografi kertas dan lapisan tipis ( Svehla, 1979).

Distribusi dapat terjadi antara fase cair yang terserap secara stasioner dan zat alir bergerak yang kontak secara karib dengan fase cair itu. Dalam kromatografi partisi cairan, fase cair yang bergerak mengalir melewati fase cair stasioner yang diserapkan pada suatu pendukung, sedangkan dalam kromatografi lapisan tipis adsorbennya disalutkan pada lempeng kaca atau lembaran plastik (Basset, 1994).
III. ALAT DAN BAHAN
A.Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah botol penyemprot, tabung gelas, penutup tabung gelas, pipa kapiler, penggaris, gunting, pensil, pipet tetes.
B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas Whatman no. 1 ukuran 12×25 cm, larutan cuplikan 1 dan 2, larutan blanko 1 (Ag(I)) dan banko 2 (Pb(II)), larutan KI, larutan dikromat dan larutan asam asetat : air (1:1).
IV. PROSEDUR KERJA
1. Kertas Whatman no.1 dengan ukuran 12 x 25 cm disiapkan dan ditarik batas (dengan pensil) kira-kira 2 cm dari pinggir kertas.
2. Kertas dibagi menjadi 4 kolom dan diberi nomor pada tiap kolom.
3. Kolom 1 dan 3 ditetesi dengan cuplikan A dan B, dan kolom 2 dan 4 dengan larutan baku Ag (I) dan Pb (II).
4. Larutan pengembang disiapkan yang berisis dengan 12,5 mL larutan asam asetat:air (1:1).
5. Kertas ditempatkan dalam ruang pengembang, dijaga agar larutan pengembang tidak menyentuh cuplikan dan ditutup ruang pengembang.
6. Kertas diambil dari dalam larutan pengembang apabila kertas telah menyerap larutan pengembang hingga ¾-nya.
7. Pada kertas diberi tanda batas larutan pengembang dengan menggunakan pensil dan kertas dikeringkan.
8. Setiap dua buah kolom digunting dan disemprot dengan pereaksi pengenal. Larutan Ag (I) dengan dikromat menghasilkan warna merah dan Pb (II) dengan KI menghasilkan warna kuning.
9. Jarak perpindahan dari tiap komponen diukur dan dihitung nilai Rf nya.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Perhitungan

1. Hasil

No.


Langkah percobaan


Hasil pengamatan

1.

2.

3.
Kertas saring diukur, dititolkan cuplikan

Ke dalam lar. Asam oksalat dimasukkan :

Aquades:air (1:1), ditunggu larutan naik ¾ kertas whatman

Kertas whatman dikeringkan, digunting setiap 2 kolom, disemprot dengan pereaksi pengenal

Ag(I)+dikromat à merah

Pb(II)+KI à kuning






A Ag B Pb

A Ag B Pb

Pelarut

A = 6,5 cm

Ag = 6,5 cm

B = 6,3 cm

Pb = 6,3 cm

Komponen

A = 5,3 cm

Ag = 5,6 cm

B = 5,6 cm

Pb = 5,8 cm

1. 2. Perhitungan

Diketahui : Kolom A: jarak komponen tertentu = 5,3 cm

jarak gerak pelarut = 6,5 cm

Kolom Ag: jarak komponen tertentu = 5,6 cm

jarak gerak pelarut = 6,5 cm

Kolom B: jarak komponen tertentu = 5,6 cm

jarak gerak pelarut = 6,3 cm

Kolom Pb: jarak komponen tertentu = 5,8 cm

jarak gerak pelarut = 6,3 cm

Ditanya : Nilai Rf cuplikan dan larutan standar ?

Jawab:

1. Rf larutan cuplikan

Rf =

Rf cuplikan A = = 0,8154

Rf cuplikan B = = 0,8889

1. Rf larutan standar

Rf =

Rf larutan Ag (I) = = 0,8615

Rf larutan Pb (II) = = 0,9206
B. Pembahasan
Dalam percobaan ini digunakan kertas kromatografi sebagai medium penyerapan larutan pengembang. Kertas tersebut diukur dan dibagi menjadi empat bagian. Pada kolom 1 sampai kolom empat secara berturut-turut ditetesi dengan cuplikan; larutan Ag (I); cuplikan; larutan Pb (II) dengan menggunakan mikro pipet. Setelah kering, kertas dicelupkan dalam larutan pengembang yang berisi 12,5 mL larutan asam asetat dalam air dengan perbandingan 1:1. Senyawa-senyawa yang akan dideteksi berupa blanko yang mengandung Ag(I) dan blanko 2 mengandung Pb(II) serta sampel 1 dan sampel 2 yang kemungkinan mengandung kedua senyawa diatas. Logam-logam Ag dan Pb dapat dipisahkan melalui perbedaan Ksp nya sebagai garam klorida, AgCl dan PbCl2, karena ion-ion logam ini memiliki sifat yang polar yang dapat larut dalam pelarut-pelarut polar seperti air. Karenanya dalam pemisahan dengan metode kromatografi kertas ini digunakan ion-ion logam yang merupakan logam golongan I.

Dalam percobaan ini digunakan metode ascending, dimana pelarut maupun komponen akan teradsopsi dan bergerak ke atas dengan gaya kapiler pada kertas kromatografi, berlawanan dengan gaya gravitasi hingga ¾ bagian dari panjang kertas kromatografi tersebut. Dari hasil percobaan didapatkan jarak gerak pelarut atau larutan pengembang pada kolom satu sampai dengan kolom empat secara berurutan yaitu sebesar 6,5 cm; 6,5 cm; 6,3 cm; 6,3 cm. Kertas kromatografi tersebut dikeringkan dan dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama terdiri dari kolom 1 dan 2, sedangkan bagian kedua terdiri dari kolom 3 dan 4. Kolom 1 dan 2 diuji dengan menyemprotkan larutan dikromat pada potongan kertas kromatografi. Sedangkan kolom 3 dan 4 diuji dengan menyemprotkan larutan KI pada potongan kertas kromatografi yang kedua. Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati karena larutan tersebut cukup berbahaya.

Jarak titik atau noda yang terbentuk setelah melalui proses penyemprotan dengan larutan pengenal dikromat dan KI yang tampak pada kertas kromatografi secara berurutan sebesar 5,3 cm; 5,6 cm; 5,6 cm; 5,8 cm. Penyemprotan dengan larutan dikromat menghasilkan noda berwarna orange kemerahan, sedangkan dengan larutan KI menghasilkan noda warna orange. Dari hasil warna tersebut maka diketahui bahwa pada cuplikan 1 terkandung ion-ion logam Ag(I), sesuai dengan senyawa yang terkandung dalam blanko 1. Sedangkan pada cuplikan 2 terbukti mengandung ion-ion logam Pb(II), seperti dalam larutan blanko 2 yang mengandung ion logam Pb(II). Reaksi yang terjadi pada sampel 1:

2 Ag + CH3COOH AgOH + CH3COOH

AgOH Ag+ + OH-

Ag+ + CrO42- Ag2CrO4

merah

Sedangkan pada sampel 2 yaitu:

Pb2+ + 2CH3COOH Pb(OH)2 + (CH3COO)2Pb

Pb(OH)2 Pb2+ + 2OH-

Pb2+ + 2KI PbI2

kuning

Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan besarnya harga Rf untuk cuplikan 1 dan larutan Ag (I) adalah 0,8154 berwarna kuning dan 0,8615. Sedangkan besar Rf pada cuplikan 2 dan larutan Pb (II) yaitu sebesar 0,8889 berwarna kuning dan 0,9206.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

1. Kromatografi kertas merupakan kromatografi dengan menggunakan kertas penyaring sebagai penunjang fase diam dan fase bergerak, berupa cairan yang terserap di antara struktur pori kertas.
2. Dalam cuplikan 1 terkandung ion-ion logam Ag(I), sesuai dengan senyawa yang terkandung dalam blanko 1. Sedangkan dalam cuplikan 2 terkandung ion-ion logam Pb(II), seperti pada blanko 2 yang mengandung ion logam Pb(II).
3. Besarnya harga Rf untuk cuplikan 1 dan larutan Ag (I) adalah 0,8154 dan 0,8615.
4. Besar Rf pada cuplikan 2 dan larutan Pb (II) yaitu sebesar 0,8889 dan 0,9206.
DAFTAR PUSTAKA
Basset, J, et al. 1994. Buku Ajar Vogel; Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Day & Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Svehla, G. 1979. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Jilid 1 Edisi Kelima. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.

Sultan Daulat Butuh Bank

SUBULUSSALAM - Mendongkrak pembangunan ekonomi di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, kehadiran bank dinilai sangat dibutuhkan. Daerah ini memiliki prospek yang cukup bagus karena menjadi daerah transit yang berbatasan dengan Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Tenggara.

Selain itu seperti diutarakan, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Subulussalam, Baginda Nasution, faktor pendukung lain, pemerintah saat ini sedang melaksanakan program pembangunan jalan tembus Sultan Daulat-Kutacane melalui Muara Situlen. Jika ini selesai, maka aktivitas dan jalur transportasi Subulussalam-Kutacane tidak lagi melalui Dairi atau Kabanjahe, Sumatera Utara. “Dari Subulussalam akan dapat ditempuh dengan dua jam perjalanan darat, sedangkan dari Sumut mencapai enam jam,” ucapnya kepada Serambi, Senin (5/4).

Selain itu dia katakan, Keude Gelombang di Desa Suka Maju juga merupakan pusat perniagaan terbesar di Kota Subulussalam setelah pasar Terminal terpadu di Kecamatan Simpang Kiri. Para pedagang yang berniaga di Keude Gelombang tidak hanya dari Subulussalam tapi tak sedikit yang datang dari Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Sidikalang dan Tanah Karo.

“Tak hanya itu, di Gelombang juga terdapat rumah toko yang sehari-hari menjadi pusat perbelanjaan masyarakat kecamatan Sultan Daulat. Juga ada dua perusahaan perkebunan besar yang berada di Sultan Daulat,” sebut Baginda.

Dia berharap masalah ini menjadi perhatian serius bagi pelaku perbankan, terutama PT Bank BPD Aceh. Keberadaan bank dia katakan akan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat di pedesaan. Karena itu dia optimis, kehadiran bank akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat setempat.

SUBULUSSALAM

SUBULUSSALAM-Rapor mayoritas Bidan desa (Bides) di Kota Subulussalam adalah merah. Lantaran, Dinas Kesehatan menilai para Bides itu belum menunjukkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas di lapangan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Subulussalam, Zulkarnain SKM M.Kes kepada wartawan dua hari lalu menanggapi munculnya penyakit borok bernanah (ulkus) yang tak pernah dilaporkan oleh para Bides ke Puskesmas.

Pernyataan ini juga disampaikan Kadiskes Zulkarnain saat dipanggil Walikota Subulussalam, Merah Sakti terkait informasi penyakit borok bernanah yang juga menjangkiti warga di kawasan pedalaman. Zulkarnain mengakui hingga saat ini masih sangat banyak Bides yang belum mampu bekerja secara baik. Padahal, menurutnya, berbagai upaya untuk mendorong kinerja para Bides telah dilakukan oleh dinas, namun tetap belum menunjukkan hasil maksimal.

Buktinya, saat dilakukan evaluasi terhadap 74 bides di Subulussalam sebahagian besar dipastikan berapor merah. Terkait masalah itu, Zulkarnain menegaskan telah memberikan warning terhadap para Bides yang mendapat raport merah agar memperbaiki diri dalam batas waktu sebulan ke depan. Namun, Zulkarnain tidak menjelaskan apa sanksi yang diberikan terhadap para Bides jika dalam batas waktu ditentukan tidak mampu menunjukkan prestasinya.

Pihak Diskes tidak memiliki data lengkap tentangh borok tersebut, karena belum menerima laporan dari desa maupun Puskesmas. Padahal, menurut Zulkarnain, kasus tersebut mestinya dilaporkan oleh para Bides melalui Puskesmas selanjutnya diteruskan ke Dinkes. Kadiskes Zulkarnain mengatakan, selama ini masih adanya anggapan para Bides bahwa tugasnya Bides hanya sebagai membantu ibu hamil atau pertolongan persalinan ibu melahirkan. Padahal, menurut Kadiskes, saat ini tugas para Bides bukan hanya dua hal tersebut namun juga diharapkan dapat menangani pelayanan kesehatan di level bawah.

SUBULUSSALAM

Walikota Subulussalam, Merah Sakti SH mengingatkan para CPNS yang akan diangkat sebagai PNS agar tidak bermalas-malasan atau menunda pekerjaan dalam bertugas. Dan kepada PNS yang berkeinerja buruk Walikota berjanji akan memberikan sanksi berat. Hal ini dikatakan Sakti kepada wartawan belum lama ini setelah mengetahui buruknya kinerja para pegawai di jajarannya setelah melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke perkantoran dan puskesmas di Kecamatan Longkib dua hari lalu.

Dalam sidak tersebut, Sakti menegaskan tidak akan segan-segan menindak para pegawai maupun CPNS jika lali dalam melaksanakan tugas. “Apalagi para CPNS, kalau tidak mampu menunjukkan kinerja yang baik, saya tidak segan-segan menunda kenaikan statusnya menjadi PNS,” tegas Sakti.

SUBULUSSALAM -Karena itu, Walikota mengimbau, agar kesempatan CPNS dapat dijadikan ajang pembekalan ilmu pengetahuan tanpa ada pelanggaran yang akhirnya dapat merugikan diri sendiri, apalagi sampai berbuat kesalahan besar yang akan berakibatkan diberhentikan dari CPNS dan mengimbau agar seluruh CPNS dapat melaksanakan orientasi ini dengan baik.

Dikatakan, sebagai CPNS dituntut untuk meningkatkan disiplin, tanggungjawab, semangat kerja yang lebih besar dalam melaksanakan tugas ditempat masing-masing. Sebelumnya diberitakan, mayoritas bidan desa (Bides) di wilayah Kota Subulussalam mendapat rapor merah dari Dinas Kesehatan (Diskes) setempat lantaran dinilai belum menunjukkan kinerja baik dalam melaksanakan tugas di lapangan.

Pernyataan ini disampaikan Kadiskes Zulkarnain saat dipanggil Walikota Subulussalam, Merah Sakti terkait informasi penyakit borok bernanah yang juga menjangkiti warga di Kota Subulussalam. Zulkarnain mengakui hingga saat ini masih sangat banyak bides yang belum mampu bekerja secara baik. Padahal, menurutnya, berbagai upaya untuk mendorong kinerja para bides telah dilakukan oleh dinas, namun tetap belum menunjukkan hasil maksimal.

Rabu, 12 Mei 2010

Gejala-Gejala Borok (Ulcer)


Gejala-gejala dari penyakit borok adalah beragam. Banyak pasien-pasien borok mengalami indigestion (salah cerna) yang minimal atau tidak ada ketidaknyamanan sama sekali. Beberapa melaporkan perasaan terbakar pada perut bagian atas atau nyeri lapar satu sampai tiga jam setelah makan dan ditengah malam. Gejala-gejala nyeri ini seringkali segera dihilangkan dengan makanan atau antacids. Nyeri dari penyakit borok berkorelasi buruk dengan kehadiran atau keparahan dari pemborokan aktif. Beberpa pasien-pasien mempunyai nyeri yang gigih bahkan setelah borok disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan. Lain-lain tidak mengalami nyeri sama sekali, meskipun borok-borok kembali. Borok-borok seringkali datang dan pergi secara spontan tanpa pernah diketahui oleh individu itu, kecuali komplikasi serius (seperti perdarahan atau perforasi) terjadi.Mendiagnosa Borok (Ulcer)
Diagnosis borok dibuat dengan barium upper GI x-ray (x-ray barium pencernaan bagian atas) atau endoskopi bagian atas (EGD-esophagogastroduodenoscopy). Barium upper GI x-ray adalah mudah dilakukan dan tidak melibatkan risiko atau ketidaknyamanan. Barium adalah senyawa berkapur yang dimasukan secara oral (mulut). Barium terlihat pada x- ray, dan memetakan lambung pada film x-ray. Bagaimanapun, barium x-rays adalah kurang akurat dan mungkin tidak mendeteksi borok-borok sampai 20% dari waktu pemeriksaan.

Endoskopi bagian atas adalah lebih akurat, namun melibatkan pemberian obat penenang pada pasien dan penyisipan dari tabung yang lentur melalui mulut untuk memeriksa lambung, esophagus (kerongkongan), dan duodenum. Endoskopi bagian atas mempunyai keuntungan tambahan dari memperoleh kemampuan mengangkat contoh-contoh jaringan yang kecil (biopsi-biopsi) untuk menguji infeksi H. pylori. Biopsi-biopsi dapat juga diperiksa dibawah mikoroskop untuk menyampingkan kanker. Sementara hampir semua duodenal ulcers adalah jinak (tidak berbahaya), gastric ulcers (borok-borok lambung) dapat adakalanya menjadi bersifat kanker. Oleh karenanya, biopsi-biopsi seringkali dilakukan pada gastric ulcers untuk menyampingkan kanker. Komplikasi-Komplikasi Borok (Ulcer)
Pasien-pasien dengan borok-borok umumnya berfungsi cukup nyaman. Beberapa borok-borok kemungkinan sembuh bahkan tanpa pengobatan-pengobatan. Oleh karenanya, persoalan-persoalan utama yang berakibat dari borok-borok dikaitkan dengan komplikasi-komplikasi borok. Komplikasi-komplikasi termasuk perdarahan borok, perforasi borok, dan rintangan lambung.

Pasien-pasien dengan perdarahan borok mungkin melaporkan tinja-tinja hitam seperti ter (melena), kelemahan, perasaan pingsan ketika berdiri (orthostatic syncope), dan memuntahkan darah (hematemesis). Perawatan awal melibatkan penggantian yang cepat dari kehilangan cairan-cairan tubuh secara intravena. Pasien-pasien dengan perdarahan yang gigih atau parah mungkin memerlukan transfusi-transfusi darah. Endoskopi bagian atas dilakukan untuk menegakan tempat pedarahan dan untuk menghentikan perdarahan borok yang aktif dengan bantuan dari alat-alat yang dipanaskan.

Ulcer perforation (perforasi borok) menjurus pada kebocoran dari isi lambung kedalam rongga perut (peritoneal), berakibat pada peritonitis akut (infeksi dari rongga perut). Pasien-pasien ini melaporkan penimbulan yang tiba-tiba dari nyeri perut yang ekstrim, yang diperburuk oleh segala tipe gerakan. Otot-otot perut menjadi kaku dan seperti papan. Operasi darurat biasanya diperlukan.

Pasien-pasien dengan rintangan perut seringkali melaporkan peningkatan nyeri perut, memuntahkan makanan yang tidak tercerna atau sebagian tercerna, nafsu makan yang berkurang, dan kehilangan berat badan. Rintangan biasanya terjadi pada atau dekat pyloric canal. Pyloric canal adalah bagian sempit yang alamiah dari lambung ketika ia bergabung dengan bagian atas dari usus kecil yang disebut duodenum. Endoskopi bagian atas adalah bermanfaat dalam menegakan diagnosis dan menyampingkan kanker lambung (gastric cancer) sebagai penyebab dari rintangan. Pada beberapa pasien-pasien, rintangan lambung dapat dihilangkan dengan tabung penghisap isi lambung untuk 72 jam, bersama dengan obat-obat anti-borok secara intravena, seperti cimetidine (Tagamet) dan ranitidine (Zantac). Pasien-pasien dengan rintangan yang gigih memerlukan operasi. Perawatan-Perwatan Yang Tersedia Untuk Borok-Borok Perut (Peptic Ulcers)
Tujuan dari perawatan borok adalah untuk menghilangkan nyeri dan untuk mencegah komplikasi-komplikasi borok, seprti perdarahan, rintangan, dan perforasi (pelubangan). Langkah pertama dalam perawatan melibatkan pengurangan faktor-faktor risiko (NSAIDs dan sigaret-sigaret). Langkah berikutnya adalah pengobatan-pengobatan.

Antacids menetralkan asam yang ada dalam lambung. Antacids seperti Maalox, Mylanta, dan Amphojel adalah perawatan-perawatan yang aman dan efektif. Bagaimanapun, aksi menetralkan dari agen-agen ini adalah berjangka pendek, dan pendosisan yang sering diperlukan. Magnesium yang mengandung antacids, seperti Maalox dan Mylanta, dapat menyebabkan diare, sementara agen-agen aluminum seperti Amphojel dapat menyebabkan sembelit. Borok-borok seringkali kembali ketika antacids dihentikan.

Studi-studi telah menunjukan bahwa protein dalam lambung yang disebut histamine menstimulasi sekresi asam lambung. Histamine antagonists (H2 blockers) adalah obat-obat yang dirancang untuk menghalangi aksi dari histamine pada sel-sel lambung, jadi mengurangi produksi asam. Contoh-contoh dari H2 blockers adalah cimetidine (Tagamet), ranitidine (Zantac), nizatidine (Axid), dan famotidine (Pepcid). Sementara H2 blockers adalah efektif dalam menyembuhkan borok, mereka mempunyai peran yang terbatas dalam menghapuskan H. pylori tanpa antibiotik-antibiotik. Oleh karenanya, borok-borok seringkali kembali ketika H2 blockers dihentikan. Umumnya, obat-obat ini ditolerir dengan baik dan mempunyai sedikit efek-efek sampingan bahkan dengan penggunaan jangka panjang. Pada kejadian-kejadian yang jarang, pasien-pasien melaporkan sakit kepala, kebingungan, kelesuan, atau halusinasi-halusinasi. Penggunaan kronis dari cimetidine mungkin jarang menyebabkan impoten atau pembengkakan payudara. Keduanya cimetidine dan ranitidine dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menangani alkohol. Pasien-pasien pada obat-obat ini yang meminum alkohol mungkin mempunyai tingkat-tingkat alkohol darah yang meninggi. Obat-obat ini mungkin juga mengganggu penanganan hati dari obat-obat lain seperti Dilantin, Coumadin, dan theophylline. Pengamatan dan penyesuaian yang seringkali dari dosis-dosis dari obat-obat ini mungkin diperlukan.

Proton-pump inhibitors seperti asomeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), pantoprazole (Protonix), esomeprazole (Nexium), dan rabeprazole (Aciphex) adalah lebih kuat daripada H2 blockers dalam menekan sekresi asam. Proton-pump inhibitors yang berbeda-beda adalah sangat serupa dalam aksi dan tidak ada bukti bahwa yang satu lebih efektif daripada yang lainnya dalam menyembuhkan borok-borok. Sementara proton-pump inhibitors adalah sebanding dengan H2 blockers dalam keefektifannya dalam merawat borok-borok lambung dan duodenum, ia adalah lebih unggul dari H2 blockers dalam merawat borok-borok kerongkongan (esophageal ulcers). Borok-borok kerongkongan adalah lebih sensitif daripada borok-borok lambung dan duodenum pada jumlah-jumlah yang kecil dari asam. Oleh karenanya, penekanan asam yang lebih sepenuhnya yang dikerjakan oleh proton-pump inhibitors adala penting untuk penyembuhan borok kerongkongan. Proton-pump inhibitors ditolerir dengan baik. Efek-efek sampingan adalah tidak umum; mereka termasuk sakit kepala, diare, sembelit, mual dan ruam. Dengan menarik, proton-pump inhibitors tidak mempunyai segala efek pada kemampuan seseorang untuk mencerna dan menyerap nutrisi-nutrisi. Proton-pump inhibitors juga telah ditemukan adalah aman ketika digunakan jangka panjang, tanpa efek-efek merugikan kesehatan yang serius yang dilaporkan.

Sucralfate (Carafate) dan misoprostol (Cytotec) adalah agen-agen yang memperkuat lapisan perut terhadap serangan-serangan oleh getah pencernaan yang asam. Carafate melapisis permukaan borok dan memajukan penyembuhan. Pengobatan mempunyai sangat sedikit efek-efek sampingan. Efek-efek sampingan yang paling umum adalah sembelit dan gangguan penyerapan dari obat-obat lain. Cytotec adalah senyawa seperti prostaglandin yang biasanya digunakan untuk menetralkan efek-efek borok dari NSAIDs. Studi-studi menyarankan bahwa Cytotec mungkin melindungi lambung dari pemborokan pada merekan yang meminum NSAIDs pada basis yang kronis. Diare adalah efek sampingan yang umum. Cytotec dapat menyebabkan keguguran ketika diberikan pada wanita-wanita hamil, dan harus dihindari oleh wanita-wanita pada umur-umur untuk hamil.

Banyak orang-orang mengandung H. pylori dalam lambung-lambungnya tanpa pernah mempunyai nyeri atau borok-borok. Adalah tidak sepenuhnya jelas apakah pasien-pasien ini harus dirawat dengan antibiotik-antibiotik. Lebih banyak studi-studi diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini. Pasien-pasien dengan penyakit borok dan infeksi H. pylori yang terdokumentasi harus dirawat dengan kombinasi-kombinasi antibiotik. H. pylori dapat sangat sulit dihapus/dibasmi sepenuhnya. Perawtan memerlukan kombinasi dari beberapa antibiotik-antibiotik, adakalanya dalam kombinasi dengan proton-pump inhibitor, H2 blockers atau Pepto-Bismol. Antibiotik-antibiotik yang umumnya digunakan adalah tetracycline, amoxicillin, metronidazole (Flagyl), clarithromycin (Biaxin), dan levofloxacin (Levaquin). Pembasmian H. pylori mencegah kembalinya borok-borok (persoalan utama dengan semua pilihan-pilihan perawatan borok lainnya). Pembasmian dari bakteri ini mungkin juga mengurangi risiko mengembangkan kanker lambung di masa depan. Perawatan dengan antibiotik-antibiotik membawa risiko reaksi-reaksi alergi, diare, dan adakalanya colitis (peradangan dari usus besar) parah yang diinduksi antibiotik.

Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa pembatasan-pembatasan diet dan diet-diet lunak memainkan peran dalam penyembuhan borok. Tidak ada hubungan-hubungan yang terbukti yang ada antara penyakit borok perut dan pemasukan kopi dan alkohol. Bagaimanapun, karena kopi menstimulasi sekresi asam lambung, dan alkohol dapat menyebabkan gastritis, konsumsi alkohol dan kopi yang sedang seringkali direkomendasikan. Ringkasan
Dengan perawatan modern, pasien-pasien dengan penyakit borok dapat menjalankan kehidupan-kehidupan yang normal tanpa perubahan-perubahan gaya hidup atau pembatasan-pembatasan diet. Perokok-perokok sigaret telah ditemukan mempunyai komplikasi-komplikasi borok dan kegagalan perawatan yang lebih tinggi. Penghapusan bakteri H. pylori tidak hanya menyembuhkan borok-borok, namun juga mencegah kekambuhan dari penyakit borok.
Seperti yang diumumkan pada catatan dibawah halaman, semua informasi yang ada di website ini dimaksudkan sebagai pengetahuan umum untuk anda dan tidak dimaksudkan untuk mendiagnose dan merawat persoalan kesehatan dan penyakit tanpa konsultasi dengan dokter. Setidaknya anda dapat memberitahukan kepada dokter keluhan/gejala penyakit anda dan anda dapat mengerti tentang diagnose yang diberitahukan dokter kepada anda.

Selain itu dengan pengetahuan-pengetahuan yang anda dapat pada website ini, anda dapat mencegah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat yaitu makanan dengan kalori tinggi, stres, merokok, konsumsi alkohol berlebihan dan tidak olahraga secara teratur.

Pengetahuan-pengetahuan ini juga dapat membantu anda menghemat biaya-biaya pemeriksaan labor dan alat-alat jika suatu saat anda jatuh sakit yaitu caranya dengan anda dapat mengetahui pemeriksaan labor dan alat-alat mana yang memang diperlukan dan mana yang berlebihan. Dengan terus meningkatnya biaya-biaya pemeriksaan labor dan alat-alat, maka pengetahuan-pengetahuan ini merupakan suatu kebijaksanaan yang menguntungkan untuk anda apalagi seringkali terjadi pada beberapa rumah sakit-rumah sakit (tentunya melalui dokter atau dokter jaga) yang menetapkan tanpa sadar atau dengan penuh kesadaran pemeriksaan-pemeriksaan baik labor maupun alat-alat yang berlebihan (tidak diperlukan).

Yang paling penting dari segala-galanya adalah anda menjalankan suatu gaya hidup sehat sejak anda masih muda dengan diet yang rendah kalori, menghindari makanan-makanan cepat saji, makan banyak buah-buahan dan sayur-sayuran, tidak merokok, tidak minum alkohol berlebihan, tidak stres, berolahraga secara teratur. Ini dapat mencegah anda dari penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti penyakit jantung koroner, diabetes dan lain-lainnya. Seperti kata pepatah bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada pengobatan.

Pada saat ini memang belum semua artikel sudah selesai dimuat di website ini, namun kami akan mengerjakan artikel-artikel lainnya secepat mungkin untuk ditempatkan pada website ini. Begitu juga dengan pengetahuan-pengetahuan yang telah ada akan kami aktualisasikan dengan pengetahuan-pengetahuan baru dari peneliti-peneliti bidang kesehatan.

Semoga pengetahuan-pengetahuan kesehatan dalam website ini bermanfaat bagi anda semua dan jika anda tidak menemukan dalam website ini artikel-artikel yang ingin anda ketahui, maka anda dapat mengirim permintaan anda ke alamat email kami, mudah-mudahan kami dapat secepatnya menempatkan artikel-artikel yang diminta anda pada website ini.